Pemuda Pringsewu Swadaya Perbaiki Jalan

Warga Pringsewu Lampung Nilai Aksi Swadaya Tambal Jalan Buntut dari Keresahan Banyaknya Lakalantas 

Penulis: Oky Indra Jaya
Editor: soni yuntavia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SWADAYA - Aliansi Pemuda Pringsewu Bersatu secara swadaya menambal jalan dengan menggunakan pasir dan semen di Pringsewu, Jumat (7/3). Aksi ini berangkat dari banyaknya korban kecelakaan yang berjatuhan akibat jalan rusak. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Protes terhadap kondisi jalan rusak di Kabupaten Pringsewu berujung dengan perbaikan jalan secara swadaya. 

Warga setempat yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pringsewu Bersatu, telah turun tangan melakukan penambalan jalan secara swadaya di beberapa titik di Bumi Jejama Secancanan. 

Namun, bagi sebagian warga, langkah ini seharusnya tidak menggantikan tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang layak.  

Erika Widiastuti, salah satu warga Pringsewu mengungkapkan keresahannya atas banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat jalan berlubang. 

Ia menilai, aksi yang dilakukan pemuda yang tergabung dalam aliansi adalah bentuk kekecewaan terhadap lambatnya respons pemerintah dalam menangani masalah ini.  

“Awalnya gerakan ini muncul karena masyarakat geram melihat kecelakaan yang terus terjadi. Banyak laporan yang sudah masuk, tapi tanggapan dari pemerintah hanya sebatas ‘akan dikoordinasikan’. Sementara korban terus bertambah,” ujar Erika, Jumat (7/3/2025).

Menurutnya, berdasarkan laporan dari masyarakat, dalam rentang waktu Januari hingga Februari saja sudah ada 10 korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalanan rusak Pringsewu. 

“Ini bukan jumlah yang sedikit. Satu nyawa saja seharusnya sudah cukup untuk menjadi perhatian. Kalau terus dibiarkan, ini bisa bertambah,” tegasnya.  

Ia menjelaskan bahwa aksi ini berawal dari keresahan netizen di media sosial yang melihat banyaknya kecelakaan yang terjadi. 

Menurutnya, hal itu yang kemudian memutuskan untuk bergerak jika dalam sepekan tidak ada tindakan nyata dari pemerintah.  

“Kami tidak mencari panggung atau ingin menyudutkan siapa pun. Kami hanya ingin jalan yang layak. Ini bukan sekadar aksi protes, tapi solusi sementara untuk mengurangi jumlah korban kecelakaan,” kata Erika.  

Para pemuda dan warga yang terlibat dalam aksi ini mengumpulkan dana secara mandiri melalui donasi terbuka. 

Mereka juga membentuk grup relawan yang kini sudah beranggotakan lebih dari 200 orang. 

“Semua transparan, donasi yang masuk langsung dilaporkan di grup. Ini murni gerakan masyarakat, tanpa tendensi politik apa pun,” tambahnya.  

Meskipun aksi pemuda mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Pringsewu, Umi Laila yang menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan koordinasi untuk mempercepat perbaikan jalan, Erika tetap berharap ada tindakan nyata yang segera dilakukan.  

Halaman
123

Berita Terkini