Selain melakukan perbaikan jalan, pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada pengendara tentang bahaya jalan berlubang serta pentingnya kewaspadaan.
“Kami ingin aksi ini juga menjadi peringatan bagi pengguna jalan, bahwa kondisi ini berbahaya dan perlu segera ditangani,” kata Tubagus.
Selain itu, dia menyebut, aksi ini pun mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan instansi terkait.
Balai Jalan Nasional (BJN) telah mulai mengerahkan alat berat ke beberapa titik, terutama di Gadingrejo Timur, sebagai bentuk respons atas gerakan pemuda tersebut.
Selain itu, kata Tubagus Wakil Bupati Pringsewu Umi Laila juga memberikan apresiasi terhadap aksi ini, meskipun belum ada koordinasi langsung dengan pihak aliansi.
“Alhamdulillah, sudah ada reaksi dari BJN, tetapi harapan kami perbaikannya bisa lebih cepat,” harapnya.
“Hal ini karena sebentar lagi masuk musim mudik, jika tidak segera diperbaiki, korban bisa terus bertambah,” ujar Tubagus.
Di media sosial aksi ini menjadi viral, terutama di Instagram, X dan Tiktok, Tubagus menegaskan bahwa gerakan ini bukan untuk mencari popularitas atau simpati netizen.
“Kami tidak terlalu memperhatikan komentar netizen, baik yang positif maupun negatif, yang jelas, aksi ini adalah bentuk kontribusi nyata kami untuk masyarakat di Pringsewu. Kami tidak mencari sensasi, kami mencari solusi,” tegasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Oky Indrajaya)