UMKM

Kisah Perjuangan Pengusaha Jamur Motivasi Warga untuk Sukses karena Pelatihan UMKM BRI

Penulis: Riyo Pratama
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANEN JAMUR TIRAM: Eli Astuti Dewi, seorang ibu rumah tangga berusia 43 tahun, saat menunjukkan tempatnya berjualan jamur tiram. Pengusaha jamur tiram itu kini sukses mengembangkan olahan jamur tiram berkat binaan BRI.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Suasana dalam ruang terbuka samping rumah terasa asri sore itu. Seorang perempuan dengan kerudung merah tampak telaten memetik satu per satu jamur di tengah deretan rak bambu yang telah siap panen.

Tangannya nampak cekatan, sementara nampan yang ia pegang perlahan terisi.

Di tempat sederhana ini, di antara aroma khas jamur dan udara lembap yang sejuk, ia merawat dan memanen hasil kerja kerasnya.

Bagi banyak orang, jamur tiram mungkin sekadar bahan makanan, tetapi bagi perempuan ini, jamur adalah sumber penghidupan.

Dari tempat kecil yang ia rawat dengan penuh ketelatenan, lahirlah produk yang siap mengisi meja makan pelanggan.

PANEN JAMUR TIRAM: Eli Astuti Dewi, seorang ibu rumah tangga berusia 43 tahun saat memanen jamur Tiram di lingkungan rumahnya di Giriklopomulyo, Lampung Timur. Pengusaha jamur tiram itu kini sukses mengembangkan olahan jamur tiram berkat binaan BRI. (Tribunlampung.co.id/HO)

Jamur-jamur yang kelak akan diolah menjadi, nugget, bakso hingga keripik renyah nan gurih.

Perempuan itu bernama, Eli Astuti Dewi seorang ibu rumah tangga berusia 43 tahun yang sukses meniti usaha Jamur tiram atas binaan BRI.

Dia tinggal bersama sang suami di Giriklopomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Tempat ini juga menjadi tempat pengolahan jamur miliknya.

"Nah ini Jamur Tiram hasil tanam sendiri dan ini kondisinya siap di panen," kata Eli Astuti Dewi saat diwawancarai, Rabu (19/3/2025).

Kegigihan Eli Astuti dalam merawat usahanya, tak lepas dari suka duka mendalam.

Bagaimana tidak jauh sebelum sukses jadi pengusaha jamur di Lampung, Eli dan suami sempat bekerja di luar Negri sebagai TKI dan TKW.

Dia merantau bersama sang suami tepatnya pada tahun 2003 silam.

Dalam perjalanannya saat kontrak kerja di luar negri akan berakhir musibah datang menimpa sang suami.

Dimana kala itu suami Eli mengalami kecelakaan kerja. Alhasil uang yang terkumpul habis tak tersisa untuk berobat.

Tepatnya pada tahun 2010 Eli dan Suami memutuskan untuk kembali ke Lampung dengan tangan kosong.

Halaman
1234

Berita Terkini