Pihaknya telah membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Kami masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk memastikan penyebab kematian korban," terang AKP Agus.
Ia menjelaskan,korban menempati kamar belakang rumah tersebut, sedangkan kakak korban, Henry, tinggal di bagian depan bersama keluarganya.
"Ada 2 KK (kepala keluarga), kakak dan adik, jadi kamar sendiri. Kakaknya (korban) ini suami, istri, anak, jadi yang meninggal adiknya," kata Agus di lokasi kejadian, Jumat (11/4/2025).
Ia menerangkan anjing korban sempat ditegur saat menggonggong.
"Kedengaran anjing menggonggong itu ditegur dari luar, kan kamarnya (korban) terkunci dari dalam. Ditengok lewat lubang kecil masih gerak, kakinya gerak katanya kakaknya," ucapnya.
Selain terluka di kepala, korban juga mengalami luka di bagian tangan kanan.
"(Kondisi korban saat ditemukan) ada luka kepala, kepala ini sudah tinggal tengkorak, sama pergelangan tangan kanannya sampai jari sudah hilang," ujarnya.
Tentang dugaan serangan anjing, Kapolsek belum mau berspekulasi lebih jauh karena kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
Sementara itu, sepuluh anjing peliharaan milik korban telah diamankan oleh petugas BPBD Surabaya dan diserahkan ke Dinas Peternakan untuk dikarantina.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com