Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, lalu menjelaskan bahwa tindakan oknum polisi tersebut didorong oleh rasa sakit hati.
"Oknum anggota ini merasa emosional setelah mendengar laporan ibunya," ungkap AKBP Anita saat dikonfirmasi di Mapolda Maluku Utara.
AKBP Anita menegaskan bahwa insiden ini telah ditangani oleh Bid Propam Polda Maluku Utara.
"Kasusnya sudah ditangani Propam Polda Maluku Utara," tambahnya.
Ia juga menyayangkan tindakan oknum polisi yang membawa senjata tajam (sajam) dan memasuki area sekolah, yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak.
Setelah kejadian, kedua belah pihak telah mendatangi Polsek Ternate Utara untuk melakukan mediasi.
Namun, keluarga Risna tetap melaporkan oknum polisi atas dugaan pengancaman dengan pisau.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
BACA BERITA POPULER