Saat ditanya bagaimana dengan kondisi saat ini ketika harus berangkat dalam kondisi sudah renta, nenek Sutiah mengatakan hanya berpasrah diri.
Menurutnya semua itu atas kehendak Allah SWT, terkait umur dirinya hanya ikhlas di luar ke hendak Allah SWT.
"Saya senang pastinya bisa naik haji dengan gembira, kalau keseharian saya salat, zikir, wirit," ucapnya.
Di leher sang nenek tampak melingkar sebuah bantal bulat.
Ternyata bantal ini adalah permintaan cucunya untuk dibawa ke tanah suci sekaligus sebagai pengingat dan pengobat rindu.
Transmigran asal Bayuwangi, Jatim ini mengatakan tak lupa berdoa agar mampu menunaikan ibadah haji dengan sempurna sehingga pulang menjadi haji yang mabrur.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag Lampung, Ansori F Citra mengatakan kondisi calhaj tertua asal Lampung Selatan ini sehat.
"JCH yang tertua dengan umur 107 dari Sidomulyo, Lamsel dan alhamdulillah beliau sehat," ujar Ansori.
Sutiah merupakan Calhaj tertua di Lampung, kemungkinan besar tertua se-Indonesia.
"Kita pernah di usia 102 tahun, pada tahun ini usianya 107 tahun dan kemungkinan haji tertua se-Indonesia dari Lampung," kata Ansori.
"Perlakuan khusus untuk lansia dan difabel, kalau lansia dengan kondisi sehat dalam pengawasan tapi tidak didorong, kalaupun muda perlu naikan kursi roda diperlakukan bantuan," terusnya.
Pihaknya bersyukur para calon jemaah haji sebanyak 1.572 orang telah sampai di Madinah.
Dengan rincian calhaj perempuan 845 orang dan calhaj laki-laki 717 orang.
Dikatakannya, kondisi para calhaj sehat dan sudah melakukan city tour hingga arbain.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)