Berita Terkini Nasional

Kronologi Siswa SD di Inhu Meninggal Dunia Akibat Dibully 4 Kakak Kelas

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AUTOPSI - Keluarga korban menunggu proses autopsi siswa kelas 2 SD di Inhu yang diduga meninggal akibat perundungan, Senin (26/5/2025). Berikut fakta-fakta yang dirangkum terkait meninggalnya siswa kelas 2 berinisial C di salah satu sekolah di Kabupaten Inhu akibat dibully sore.

"Saya sudah panggil tiga siswa yang kemarin disebut melakukan perundungan, mereka akui kejadiannya udah lama sebelum tanggal 5 Mei 2025," ujar S.

S juga mengakui bahwa ketiga orang kakak kelas tersebut tidak bersamaan melakukan perundungan.

"Mereka bilang bukan satu hari sekaligus, tapi beda-beda harinya. Ada yang mengaku hanya memukul tangan ada yang mengaku memukul punggungnya, tidak ada bagian perutnya," ungkap S.

S mengatakan setelah menerima perundungan itu, C tidak pernah melapor ke wali kelas atau pihak sekolahnya.

Namun belakangan C sering tidak masuk sekolah. Hingga kemudian orangtua siswa datang melapor ke wali kelas.

Pelaku Dihadirkan saat Mediasi

Mediasi dilakukan pada Rabu (21/5/2025) malam.

Saat medisi, empat orang siswa kelas 5 di SD tersebut yang diduga terlibat perundungan turut dihadirkan.

"Mereka mengaku bahwa mereka yang memukul anak saya," ujar Gimson, orangtua korban.

Kondisi Korban Perundungan Memburuk

Usai mediasi, Gimson mengatakan semenjak kejadian tersebut, kondisinya anaknya semakin memburuk.

"Kondisi anak saya semakin memburuk bahkan sampai muntah darah, makanya hari Minggu kemarin saya bawa ke klinik," ujar Gimson.

Namun malang tidak dapat terelakkan, korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.

Orangtua Korban Lapor Polisi

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga melaporkan peristiwa perundungan ini ke aparat Kepolisian.

Pada Senin (26/5/2025) sore, tim forensik Polda Riau masih melakukan proses otopsi atas jenazah C

Sementara pihak keluarga korban ramai menunggu proses autopsi di luar kamar mayat RSUD Indrasari Rengat.

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com 

 

Berita Terkini