Walhasil bocah tersebut membuat konten yang belakangan menjadi viral di Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
“Pak Dedi mau ngecor pake mobil hotmix di Tenjo ribet ya. Rumah yatim aja dipintain duit sana sini,” ucapnya dikutip Minggu (1/6/2025).
“Dan dananya juga kita nyari sendiri. Eh malah oknum-oknum aparat sama preman minta duit sana sini. Lucu ya Tenjo jadi manual kan,” tambahnya.
Respon Kepala Desa
Sementara itu, video viral yang beredar soal ucapan aparat dan preman meminta uang langsung direspon Kepala Desa Babakan, Suwardi.
Suwardi membeberkan secara rinci akar permasalahan yang terjadi.
Dia menjelaskan bahwa tidak ada pelarangan pembangunan seperti yang viral di media sosial.
Hanya saja, warga beserta Pemdes Babakan meminta agar pihak yayasan mengganti kendaraan truk ke ukuran yang lebih kecil.
Bukan tanpa alasan. Sebab jalan desa baru saja rampung diperbaiki lewat bantuan Samisade.
“Masalahnya dia kan ngebangun pakai cor, dia gak ada koordinasi sama desa. Saya ditelpon sama warga, pak lurah ini ada mobil cor yang tonasenya tujuh kubik, jadi ada 30 ton tuh berikut mobilnya melintas di jalan samisade yang baru dibangun,” ungkapnya.
“Jalan tersebut kan kalau dikasih mobil cor segitu beratnya ya warga mungkin takut terjadi apa-apa. Akhirnya saya suruh kroscek staff desa, betul gak ada mobil masuk 3 mobil mau ngecor di yayasan, waktu itu staff desa kroscek, begitu kroscek benar ada pengecoran,” tambahnya.
Suwardi hanya tak ingin jalan yang baru saja dibangun rusak karena truk bermuatan besar.
Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada pelarangan pembangunan seperti yang dinarasikan di media sosial.
“Kemudian saya imbau agar pergunakan mobil yang lebih kecil supaya jalan tersebut tidak menimbulkan kerusakan. Intinya saya bukan melarang, tapi muatannya itu dicari kendaraannya yang lebih kecil,” jelasnya.
( Tribunlampung.co.id / TribunnewsBogor.com )