Berita Viral

Pengakuan Mengejutkan Ibu Siswa SMK yang Gadai HP Rp 100 Ribu Buat Ikut Ujian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GADAI HP: Kapolres Rohul, AKBP Emil Eka Putra saat menemui RL di rumah orang tuanya, di Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Selasa (3/6/2025). Pengakuan mengejutkan ibunda siswa SMK Negeri I Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, yang harus gadai HP demi bisa ikut ujian sekolah. Siswa SMKN I Bangun Purba berinisial RL itu terpaksa menggadaikan HP milik ibunya sebesar Rp 100 ribu. Hal tersebut lantaran ia tak memiliki uang untuk membayar biaya praktik, sehingga ia tak bisa mengikuti ujian sekolah. Insiden siswa SMK terkendala ikut ujian tersebut sampai menarik perhatian Kapolres Rokan Hulu, AKBP Emil Eka Putra.

Dalam kondisi terdesak, RL akhirnya menggadaikan ponsel seharga Rp 100.000 agar bisa mengikuti ujian kenaikan kelas.

Ibunda RL, Mariatun (58), menceritakan kisah pilu saat dikunjungi AKBP Emil dan pengurus Bhayangkari Polres Rohul di rumahnya di Desa Bangun Purba Timur Jaya.

Sembari menangis, ia menjelaskan bahwa keluarga mereka benar-benar tidak memiliki uang untuk menbayar biaya praktik sekolah.

Kapolres Rohul Bantu Pendidikan RL

Melihat perjuangan siswa kelas 1 SMK tersebut, Kapolres Rokan Hulu menyatakan komitmennya untuk membantu pendidikan RL ke depan.

"Ke depannya, insyaallah kami akan membantu kebutuhan sekolahnya RL. Kami bantu sesuai kemampuan dan kewenangan. Kami harap, RL terus semangat bersekolah," ujar Emil. 

Dukungan ini menjadi titik balik positif dalam kisah RL, siswa SMK yang semula harus berjuang sendiri demi pendidikan, kini mendapat perhatian dan dukungan langsung dari kepolisian.

Kepala Sekolah Dicopot

Setelah kisah RL menggadaikan HP demi ikut ujian viral, pihak SMK Negeri 1 Bandung Purba menyampaikan klarifikasi.

Pelaksana harian (Plh) Kepala Sekolah, Habibi, membantah bahwa sekolah melarang siswa mengikuti ujian karena belum membayar administrasi.

"Kami mau memberikan klarifikasi kepada media, terkait informasi yang beredar siswa kami yang katanya disuruh pulang karena tidak bisa ikut ujian," ujar Habibi kepada wartawan. 

"Buktinya ini sudah ada daftar nama dan nilai ujian anak kami. Jadi sekali lagi, kami tidak pernah menyuruh anak-anak pulang atau tidak ikut ujian karena belum melunasi administrasi," jelasnya. 

Meski demikian, Dinas Pendidikan Provinsi Riau tetap mencopot Habibi dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab dan evaluasi atas kejadian ini.

Baca juga: Nasib Kepsek yang Viral Gegara Muridnya Gadai HP untuk Ikut Ujian Praktik

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNJABAR.ID )

Berita Terkini