“Aku belum bisa tenang sebelum pelakunya tertangkap. Aku ingin dia dihukum mati,” ucap Eli penuh harap.
Kecurigaan Keluarga Bukan Motif Perampokan
Keluarga Resma Reta curigai peristiwa tragis yang menimpa Resma Resta (23) bukan karena motif perampokan.
Ayah korban, Munggil (52), mengaku pihak keluarga tidak memiliki petunjuk atau kecurigaan terhadap siapa pelakunya.
Selama hidup, anaknya dikenal terbuka kepada keluarga.
"Jika ada suatu permasalahan, anak saya selalu bercerita. Tapi untuk kejadian tragis ini, tidak ada cerita apapun sebelumnya," ujar Munggil.
Pihak keluarga juga merasa heran karena pelaku hanya mengambil laptop dan dompet milik korban.
Padahal, beberapa barang berharga lainnya, seperti handphone dan barang-barang lain, ditemukan utuh di lokasi kejadian.
"Yang hilang hanya dompet dan laptop. Padahal di sana ada HP juga, dan beberapa barang lainnya. Jadi, kita duga ini bukan perampokan," tutup Munggil.
Polisi Masih Selidiki Pelaku
Hingga kini, polisi belum berhasil mengungkap identitas pelaku maupun motif di balik kematian korban, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan 23 luka tusuk.
Sejumlah keanehan terkuak, termasuk hilangnya laptop dan dompet korban, sementara barang berharga lain dibiarkan utuh—memicu dugaan kuat bahwa ini bukan sekadar perampokan.
Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Rejang Lebong masih terus melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi, mulai dari orang-orang terdekat korban seperti teman, keluarga, hingga mantan pacar.
Hasil visum menunjukkan bahwa tubuh korban mengalami total 23 luka, termasuk luka tusuk.
Penyebab kematian diduga akibat tikaman senjata tajam yang menyebabkan korban kehabisan darah.