Tak hanya kehilangan kemampuan bergerak, Ratih juga harus kehilangan pekerjaannya. Yang lebih menyakitkan, suaminya meninggalkannya di tengah kondisi sulit tersebut.
Kini, Ratih hanya bisa berbaring dan berharap ada pertanggungjawaban dari rumah sakit atas kondisinya.
“Saya minta keadilan buat saya juga anak-anak saya. Kemarin pihak rumah sakit tanggung jawab cuma buat kesehatan saya. Tapi anak-anak saya tidak dilihat,” ujarnya.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNNEWS.COM )