Ia menegaskan bahwa komitmen ini adalah bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama bagi anak-anak yang selama ini sulit mendapatkan akses pendidikan yang memadai.
Asis juga mengungkapkan rasa syukurnya karena diberi kesempatan memimpin Sekolah Rakyat dan menjadi bagian dari program pendidikan yang berpihak kepada kelompok miskin dan sangat miskin.
"Saya sangat bersyukur diberi amanah membangun Sekolah Rakyat di Lampung. Ini merupakan tugas mulia yang harus disukseskan bersama," ujar Asis.
Asis menjelaskan bahwa ia mengikuti seleksi Kepala Sekolah Rakyat sejak awal berdasarkan edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung.
Dari proses seleksi, terpilih 3 nama yang direkomendasikan ke Kementerian Sosial.
Merek adalah Asis Prasetyo (SMAN 1 Palas, Lampung Selatan), Tri Hanifah (SMAN 1 Trimurjo, Lampung Tengah), dan Debbi Sari S (SMPN 1 Bakauheni, Lampung Selatan).
"Dari tiga nama itu, saya direkomendasikan ke Kemensos, lalu mengikuti seleksi lanjutan. Hasil seleksi diumumkan melalui email pada 30 Juni 2025. Saya ditetapkan sebagai Kepala Sekolah Rakyat dan kemudian mengikuti retret di Jakarta," kata Asis.
Retret tersebut dilaksanakan pada 1–5 Juli 2025 di pusat pelatihan Kemensos Jakarta.
Retret bertujuan untuk membentuk mental, empati, dan motivasi para calon kepala sekolah.
"Materi yang kami terima menekankan pentingnya empati terhadap siswa dari desil 1 dan 2, serta membentuk karakter disiplin, tangguh, dan berdaya saing," ungkapnya.
Asis menegaskan bahwa siswa Sekolah Rakyat berasal dari keluarga miskin dan sangat miskin, sehingga pendekatan pendidikan harus mengangkat mental dan motivasi mereka untuk tumbuh menjadi generasi unggul.
"Motivasi kami harus lebih besar. Merintis sekolah ini adalah tantangan besar sekaligus kesempatan meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung," tegasnya.
Ia menambahkan, cek kesehatan siswa direncanakan pada hari Senin mendatang, dan kegiatan belajar mengajar (KBM) Sekolah Rakyat di Lampung ditargetkan dimulai akhir Juli 2025.
"Sekolah Rakyat adalah tantangan baru dan bentuk pengabdian nyata untuk kemajuan pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan," tutupnya.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)