BPBD Lampung juga telah menerbitkan surat edaran kepada BPBD kabupaten/kota agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi karhutla, termasuk memantau sistem peringatan dini kekeringan dari BMKG dan menganalisis wilayah rawan terdampak.
Selain itu, dia menyatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta menjalin kerja sama lintas provinsi dalam mengantisipasi situasi tanggap darurat.
"Kita sudah koordinasi dengan BNPB dan kerja sama dengan Sumatera Selatan. Ketika terjadi potensi kebakaran yang meluas, kita akan minta bantuan water bombing helikopter," ujarnya.
"Water bombing di Palembang itu untuk menanggulangi area Sumbagsel, jumlahnya setidaknya ada 8 unit kalau tidak salah," Kata dia.
Soal kesiapan personel dan peralatan, Wahyu Hidayat mengatakan hal tersebut akan lebih dominan ditangani satker di wilayah masing-masing, termasuk dibantu dari unsur Damkar, SAR, maupun TNI/Polri.
"Kamis (BPBD) di tingkat Provinsi bersifat memfasilitasi, mendorong dan mendukung Satker pada wilayah yang terdampak," ujarnya.
Namun, kata dia, ketika terjadi situasi tanggap darurat, semua sektor akan dikerahkan, termasuk bandara, pelabuhan, SPBU, maupun unsur lain yang dibutuhkan.
"Termasuk juga di dalamnya penggunaan anggaran, ketika APBD tidak mencukupi maka menggunakan APBN melalui dana siap pakai."
Terkait potensi karhutla maupun bencana lainnya, Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Provinsi Lampung, Deden Ridwansyah menyebut pihaknya selalu siap untuk melakukan langkah sesuai tupoksi dan kebutuhan.
Deden menuturkan, saat ini pihaknya total memiliki 111 personel yang tersebar di beberapa titik.
"Kami total memiliki 8 tim yang selalu siaga, di mana 3 di antaranya di berada di Pos Bakauheni, Pos Tanggamus, dan Tulangbawang. Kami memastikan personel kami selalu dalam keadaan siap 24 jam," ujarnya.
Terkait sarana dan perlengkapan, Deden memastikan peralatan yang dimiliki dalam keadaan layak dan cukup untuk menghadapi situasi tertentu.
"Mulai dari peralatan individu personel maupun peralatan tim kita selalu pastikan dalam keadaan terawat," kata dia.
Adapun sejumlah sarana yang dimiliki seperti truk pengangkut personel, eksavator, ATV, dan kendaraan amfibi untuk melakukan evakuasi di wilayah perairan atau rawa, hingga peralatan lain yang untuk melakukan evakuasi maupun pencarian korban.
"Untu armada helikopter bantuan yang terdekat itu ada di Atang Sanjaya Bogor, dan di Pangkal Pinang," jelasnya.