Berita Lampung

Pedagang UMKM di Bandar Lampung Sambut Positif Kemudahan Transaksi QRIS

Penulis: Hurri Agusto
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBAYARAN MELALUI QRIS - Gerai es boba milik Lidya (23) di Stadion Pahoman, Bandar Lampung yang melayani pembayaran melalui QRIS, Rabu (30/7/2025)

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Mekanisme Transaksi digital menggunakan  Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin diminati oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bandar Lampung. 

Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan QRIS menjadi alasan utama para pedagang beralih ke metode pembayaran non-tunai ini.

Selain itu, tingginya antusiasme pembeli dari kalangan muda menjadi pemantik bagi pelaku UMKM menyediakan layanan Qris bagi kosumennya.

Salah seorang pedagang es boba dan makanan ringan di Area Stadion Pahoman, Bandar Lampung, Lidya (23) yang mengaku sudah sekitar setahun menerima pembayaran menggunakan QRIS. 

Menurutnya, mayoritas pembelinya adalah anak muda yang beraktivitas di sekitar area stadion, seperti berenang dan lari.

"Saya sudah setahun ini pakai QRIS karena pembeli juga banyak yang menanyakannya," ujar Lidya kepada Tribunlampung, Rabu (30/7/2025).

"QRIS itu lebih mudah dan praktis karena kami yang jualan enggak harus sediain uang kembalian yang banyak," 

Ia juga menambahkan bahwa hampir semua pedagang di area tersebut sudah menggunakan QRIS.

Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan preferensi masyarakat terhadap pembayaran digital semakin meningkat.

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Rohman (42), pedagang siomay dan batagor di Sukarame, Bandar Lampung. 

Rohman mulai menggunakan QRIS sejak awal tahun 2025. 

Ia mengaku dibantu oleh keponakannya yang bekerja di salah satu bank BUMN untuk proses pemasangan dan edukasi penggunaan QRIS.

"QRIS lebih mudah, apalagi yang beli kebanyakan mahasiswa," kata Rohman.

Menurutnya, proses transaksi digital ini terbilang sangat membantu dalam melancarkan transaksi.

Ia menjelaskan bahwa jika tidak ada uang kembalian, pembeli cenderung memilih untuk membayar menggunakan QRIS.

"Kalau saya enggak ada kembalian biasanya mahasiswa itu nanyain QRIS. Buat saya juga enggak apa-apa karena uangnya langsung masuk rekening," jelasnya.

"Pembeli juga kan jadi lebih mudah, karena bisa beli somay lewat HP," Kelakarnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Berita Terkini