TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Purwokerto - Seorang siswi SMK tewas setelah jatuh dari lantai empat gedung Universitas Terbuka Purwokerto, Kamis (31/7/2025).
Keberadaan siswi SMK di lokasi tersebut karena menjadi asisten tata rias penari untuk acara peresmian gedung Universitas Terbuka Purwokerto.
Insiden tragis itu saat tamu undangan peresmian gedung baru Universitas Terbuka Purwokerto mulai berdatangan.
Alhasil kejadian naas yang menimpa siswi SMK berinisial MA (17) ini menjadi heboh.
Korban sempat dilarikan tempat pelayanan kesehatan terdekat menggunakan ambulans tapi nyawanya tidak tertolong setelah jatuh dari ketinggian kurang lebih 12 meter.
Saat siswi kelas XI Jurusan Seni Tari SMKN 3 Banyumas ini jatuh, acara peresmian gedung Universitas Terbuka itu belum dimulai.
Melisa, sapaan akrab siswi SMK tersebut berasal dari Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas.
Kapolsek Purwokerto Utara, Kompol Margono menuturkan peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 08.45, sebelum acara dimulai dan saat para tamu baru mulai berdatangan.
“Korban merupakan tenaga make-up penari dalam rangka peresmian gedung. Kejadiannya sebelum acara dimulai, waktu para tamu baru mulai datang,” kata Margono kepada TribunJateng.com di lokasi kejadian.
Menurut Margono, tubuh korban mendadak jatuh dan ditemukan di area parkir sisi timur gedung.
Belum diketahui secara pasti bagaimana korban bisa terjatuh dari lantai atas.
“Setelah jatuh, korban ditolong orang-orang di lokasi dan langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit,” ujar Margono.
Pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki penyebab jatuhnya korban.
Tim Inafis Polresta Banyumas juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Untuk penyebabnya masih dalam penyelidikan. Kami mengumpulkan bukti-bukti, keterangan saksi, dan petunjuk lainnya,” tambah Margono.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansah Rithas Hasibuan mengatakan, insiden terjadi sebelum acara peresmian dimulai.
Saat itu, MA sedang mengantarkan temannya menuju lantai bawah menggunakan lift.
"Korban saat itu sedang mengantar temannya ke pintu lift karena temannya akan merias lagi di lokasi lain. Setelah temannya masuk ke lift, korban berniat kembali ke lantai 4," kata Andryansah kepada Tribun Jateng.
Namun, setelah temannya sampai di lantai bawah, keributan tiba-tiba terdengar.
Banyak orang berteriak melihat ada seseorang terjatuh.
Teman korban yang sudah berada di bawah pun kaget mengetahui bahwa orang yang jatuh adalah MA, yang baru saja bersamanya.
Menurut Andryansah, korban terjatuh karena area di lantai 4 tidak memiliki pagar pengaman.
"Di lantai 4 itu tidak ada pagarnya. Kalau tersandung sedikit saja bisa terjatuh,” papar Andryansah.
“Ini sedang kami dalami, termasuk terkait perencanaan bangunan dan pihak kontraktor," jelasnya.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
MA dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Saat ini, lokasi jatuhnya korban di lantai 4 sudah dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
Polisi masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk panitia acara dan pihak kontraktor pembangunan gedung.
Tanggapan sekolah
Dalam kesempatan terpisah, Kepala SMKN 3 Banyumas, Heppy Budi Kurniawan, mengaku terkejut mendapat kabar tersebut.
Ia menegaskan, kegiatan yang diikuti Melisa bukan merupakan agenda sekolah.
"Berdasarkan informasi yang saya terima, kegiatan itu membantu dari sanggar. Saat kejadian, siswi tersebut sudah izin ke sekolah (untuk mengikuti kegiatan sanggar di UT—Red),” kata Heppy.
Dia mengungkapkan, Melisa memang dikenal aktif di luar sekolah.
Namun, ia tidak menyangka keikutsertaannya sebagai asisten tata rias penari di acara peresmian gedung UT Purwokerto berujung maut.
"Saya juga kaget mendengar kabar ini," imbuhnya. (*)
Baca Juga Dulu Anak Konglomerat, Raymond Manthey Eks Suami Yuni Shara Kini Rela Kerja Jadi Sopir