Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membawa misi dagang ke Provinsi Lampung.

Kunjungan ini ditandai dengan silaturahmi bersama warga Jawa Timur yang berdomisili di Lampung di Hotel Radisson, Bandar Lampung, Rabu (6/8/2025) malam.

Khofifah datang bersama rombongan besar, di antaranya Wakil Ketua I DPRD Jawa Timur, para kepala OPD, Kepala OJK, Deputi Perwakilan BI, Plt. Asisten Administrasi Umum, pengusaha, hingga Direktur BUMD Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa ini merupakan kali kedua dirinya datang ke Lampung untuk menjalankan misi dagang dan investasi, setelah sebelumnya pada tahun 2023.

“Kemarin kami juga sudah misi dagang ke NTB, Kaltim, Maluku dan Maluku Utara. Konektivitas antara provinsi bisa dibangun oleh siapa pun, tidak hanya melalui ekonomi, tapi juga sosial, budaya, pendidikan, hingga kesehatan,” ujar Khofifah.

Ia menambahkan, misi dagang ini sekaligus menjadi ajang penguatan konektivitas dan sinergi antardaerah. Khofifah menekankan pentingnya menjalin kebersamaan antarwarga, termasuk warga Lampung yang memiliki keturunan Jawa Timur.

“Konektivitas ini harapannya dibangun dengan kebersamaan. Bukan hanya warga Jatim yang ada di sini, tapi warga Lampung keturunan Jatim, bisa saja ini keturunan yang keberapa. Tapi ini adalah wujud keberagaman Indonesia, kita harus guyub, rukun, dan seduluran,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengungkapkan rencana kerja sama ekonomi antara Pemprov Jatim dan Pemprov Lampung melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar-OPD yang diharapkan membuka peluang ekonomi baru bagi kedua belah pihak.

Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan misi dagang Gubernur Khofifah.

“Saya juga keturunan Jawa Timur dari ibu saya, tapi lahir dan besar di Lampung. Pendatang dari Jatim memiliki jiwa yang arif dan menerapkan filosofi 'di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung'. Kalau bukan karena itu, warga asli Lampung tidak akan menerima, tapi keharmonisan ini terjalin dengan baik,” ujarnya.

Jihan menilai, misi dagang ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kerja sama antarprovinsi.

“Langkah seperti ini yang sangat ditunggu. Sektor perdagangan merupakan kekuatan ekonomi Lampung, dengan PDRB tertinggi keempat di Sumatera. Kami yakin kolaborasi ini akan memperkuat sinergi ekonomi kedua provinsi,” katanya.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)