Biaya di atas hanya untuk meng-cover tim animator bersama berbagai perlengkapannya produksi, belum termasuk biaya gala premiere.
Bagi Sonny, dirinya tidak merasa berat dengan besaran budget yang sudah digelontorkan.
Karena pembuatan film dilakukan secara bergotong royong dengan niat berkontribusi kepada bangsa dan negara.
"Kami terus terang bahwa pembuatan film ini pertama kali kita didasarin antara kita untuk memberikan sumbangsih."
"Kita ingin mewarnai bagaimana para pekerja kreatif perfilman Indonesia ini ingin memberikan sesuatu pada 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia."
"Sehingga kita bersama-sama baik animatornya segala macam itu memberikan kontribusi," tegasnya.
Sonny juga mengucapkan terima kasih kepada netizen yang sudah ikut meramaikan film Merah Putih: One For All hingga viral.
"Saya ingin sampaikan ucapan terima kasih ya kepada semua pihak yang mengapresiasi sehingga film animasi anak Merah Putih ini menjadi viral," katanya.
KPK Diminta Turun Tangan
Animasi di film animasi garapan Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail tersebut dianggap kaku dan tidak sesuai standar.
Cerita dan grafis dari film yang rencananya akan tayang menjelang HUT ke-80 RI tersebut bahkan dianggap jauh di bawah standar film animasi modern.
Kini netizen meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas produksi film animasi Merah Putih: One For All.
Alasannya, film tersebut sudah menghabiskan anggaran nyaris Rp7 miliar, namun kualitasnya sangat buruk.
"Tolong diusut KPK," tulis akun Instagram @pancapradipta 17 dikutip Minggu (10/8/2025).
Akun tersebut berkomentar di akun Instagram sang produser film, Toto Soegriwo.
"Ini bau cuci uang menyengat sekali, tolong usut KPK," tulis netizen dengan akun @cuddleseasonii.
Baca juga Peluang Nikita Mirzani Dipanggil KPK Gegara Laporan Dugaan Suap