"Kan guru sudah tahu kalau hanya anak saya yang tidak diberi seragam. Tapi guru itu malah tanya siapa yang belum dapat seragam," kata dia.Â
"Gurunya kemudian bilang, 'La koe rung bayar ko, yo ra entuk (La kamu belum bayar, ya belum dapat)'," kata Heru menirukan perkataan anaknya.
Disorot DPRD Boyolali
Masalah seragam sekolah SMP negeri di Boyolali kembali disorot oleh DPRD Boyolali.
Hal itu setelah salah satu wali murid mengaku ke Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Suyadi, Jumat (15/8/2025).
Suyadi mengaku menerima aduan dari salah satu wali murid SMP Negeri 2 Teras soal pengadaan seragam sekolah.
Dalam aduannya, wali itu menyampaikan jika anaknya terpaksa bolos sekolah karena belum mendapatkan seragam olahraga.
Siswa itu belum menerima seragam olahraga lantaran belum lunas pembayaran.
"Kami sangat menyayangkan langkah yang sudah diambil sekolah SMPN 2 Teras," kata Suyadi.
Dari penuturan, wali tersebut, ia menyimpulkan jika sekolah terlibat dalam jual beli seragam.
Pasalnya, pembagian seragam olahraga dilakukan oleg guru di dalam kelas.
"Guru memanggil siswa satu persatu di dalam kelas. Kebetulan yang bersangkutan itu belum dapat Seragam disampaikan karena belum bayar," ujarnya.
Suyadi meyebut yang dilakukan guru tersebut menurunkan mental siswa.
Padahal wali murid itu memiliki itikad baik untuk melunasi pembayaran seragam tersebut.
Apalagi siswa itu juga masuk dalam penerima Program Indonesia Pintar.