"Saat itu Perangkat desa, camat dan kepolisian telah melakukan olah TKP," ucap Wulan.
Ia mengatakan, selama mengabdi di desa kawasan Lumajang, mahasiswa tersebut menjadi hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Hal itu terlihat ketika mahasiswa KKN tersebut dilakukan penarikan, banyak warga setempat menangis sedih akan perpisahan tersebut.
"Saat pemulangan, sempat terjadi hujan tangis juga. Artinya kalau (pencurian kendaraan) akibat keteledoran mahasiswa dan kurang berhubungan baik dengan masyarakat, saya kira tidak. Kondusif banget untuk menjalankan program," tuturnya.
Wulan mengatakan. tempat kejadian perkara pencurian kendaraan sepeda motor milik Mahasiswa KKN di Desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso, memang sangat rawan lokasinya.
"Karena di belakang kantor desa itu kebun. Jadi proses pembobolannya itu lewat tembok belakang itu, tepat di tempat tidur para mahasiswi," katanya.
Wulan mengungkapkan, sepeda motor yang dicuri maling itu sebetulnya berada di dalam ruangan, bukan di halaman kantor desa.
"Lokasi sepeda motor adik-adik itu, ruangan samping kamar mandi kantor desa," paparnya.
Berdasarkan keterangan para saksi, Wulan mengatakan, pelaku masuk lewat jendela ruangan, menuju lokasi kendaraan milik mahasiswi KKN.
"Naik ke jendela, dengan mengunakan tangga milik tetangga. Setelah itu, membawa kabur kendaraan tersebut dengan cara membobol tembok parkiran," jlentrehnya.
Tribun Jatim Network mencoba menginformasikan salah satu mahasiswi Unej yang kehilangan sepeda motor saat KKN di Lumajang, Audi Anggraini.
Namun pesan singkat melalui Instagram pribadinya tidak dibalas, bahkan akunnya dibuat privat setelah sepeda motornya hilang di lokasi KKN.(*)
Baca Juga Pelaku Utama Pembunuhan Brigadir Nurhadi Ternyata Atasan Sendiri