Teddy Nekat Tembak Atasannya 4 Kali, Gara-gara Mau Dipindah Tempat Kerja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN ATASAN - Jajaran Polres Ogan Komering Ilir saat ekspose kasus dan menanyakan tersangka Teddy Saputra atas tindakannya menembak Herry Suherman, Selasa (19/8/2025). Kesal karena hendak dipindah tempat kerja, seorang pegawai bernama Teddy Saputra (32), nekat tembak atasannya sebanyak 4 kali hingga tewas.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Kayuagung - Kesal karena hendak dipindah tempat kerja, seorang pegawai bernama Teddy Saputra (32), nekat tembak atasannya sebanyak 4 kali hingga tewas.

Teddy melakukan penembakan terhadap atasannya yang diketahui bernama Herry Suherman (36) itu, menggunakan senjata api rakitan, di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Seusai melakukan penembakan yang menewaskan Herry, Teddy kabur dan menjadi buronan polisi selama satu bulan.

Kabupaten OKI adalah kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, dengan ibu kota di Kayuagung.

Wilayah ini memiliki sejarah panjang, berasal dari nama dua suku besar dan aliran sungai Ogan dan Komering, serta pernah menjadi bagian penting dari Kesultanan Palembang Darussalam dan jalur perdagangan di masa kolonial Belanda.

OKI terkenal sebagai satu di antara daerah penghasil beras terbesar di Sumatera Selatan dan Indonesia.

Satu bulan buron, Teddy akhirnya berhasil diringkus. Tim gabungan dari Sat Reskrim, Sat Intelkam Polres OKI dan Polsek Sungai Menang meringkus Teddy Saputra (32) di satu rumah keluarganya pada Selasa (19/8/2025) dinihari.

Di mana korban Herry Suherman (36) merupakan asisten divisi IV kebun Nawa Surya, PT Sampoerna Agro ditemukan tewas mengenaskan ditembak pelaku pada Jumat (25/7/2025) silam.

Dilansir TribunSumsel.com, menurut keterangan polisi, pelaku menembak korban sebanyak empat kali memakai senjata api rakitan di perkebunan sawit Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang, OKI.

Pelaku yang mengejar korban berhasil melumpuhkannya dengan tembakan mengenai punggung kiri atas dan bagian belakang kepala. 

"Korban yang sempat berusaha melarikan diri, akhirnya terjatuh dan meninggal di tempat kejadian," ujar Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto.

Menurutnya, penangkapan pelaku dilakukan setelah tim gabungan melakukan penyelidikan intensif.

Proses pencarian juga melibatkan tokoh masyarakat setempat yakni Made Wijaya Pangabean dan Ketut Ridwan guna mempersempit ruang gerak pelaku.

"Keberhasilan ini merupakan buah kerja sama yang solid antara aparat kepolisian dan masyarakat."

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu memberikan informasi penting, sehingga tersangka berhasil kami amankan," tegasnya.

Halaman
12
Tags:

Berita Terkini