"Sebelumnya, fingerprint sudah kami pasang atas inisiatif pak RT. Lalu mahasiswa Unila yang ngekos di sini melihat inovasi tersebut. Lalu mereka pelajari dan setelah itu mereka membuat seperti itu juga," ujarnya.
Dirinya pun berharap, dengan adanya fingeprint tersebut, lingkungannya bisa lebih aman dan terhindar dari aksi pencurian sepeda motor.
"Harapannya semoga kendaraan di kampung ini, terutama motor, bisa lebih aman," harap Agus.
Sementara Ketua RT 11 Kelurahan Gunung Sari, Edi Herwanto mengatakan, saat ini sudah ada tiga unit fingerprint yang terpasang.
"Ada tiga unit. Sebelumnya dipasang di ujung gang. Kedua di deket kantor KAI. Baru yang ini, di gapura," imbuhnya.
Edi menjelaskan, ide pemasangan tersebut lahir dari keresahan warga akibat seringnya kehilangan sepeda motor.
"Awalnya portal hanya dikunci menggunakan gembok. Namun demi meningkatkan keamanan, kami sempurnakan dengan teknologi fingerprint," tutur Edi
Ia pun berharap dengan adanya fingerprint itu, aksi pencurian sepeda motor di tempatnya bisa berkurang.
"Semoga dengan adanya inovasi ini, aksi pencurian sepeda motor di tempat kami bisa berkurang," tambahnya.(dom)
( Tribunlampung.co.id )