Bisnis

Astra Mendapuk 5 Anak Muda Sebagai Penerima Apresiasi 16th Satu Indonesia Awards 2025

Apresiasi ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober

Dokumentasi Astra
APRESIASI: Astra memberikan apresiasi kepada lima sosok pemuda dalam 16th SATU Indonesia Awards 2025. Apresiasi ini diberikan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober. 

Medsense kini telah digunakan lebih dari 200 ribu tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, dengan 40 persen pengguna berasal dari luar Jawa. 

Hal ini membuktikan perannya menjembatani kesenjangan akses pendidikan medis, dan menghadirkan ruang belajar inklusif dari Papua hingga Nusa Tenggara Timur.

Penerima Apresiasi Bidang Pendidikan, Pelindung Harapan di Ruang Kerja, Imelda Riris Damayanti yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta.

Didorong oleh keresahan atas maraknya kekerasan seksual di lingkungan kerja dan pendidikan, Imelda Riris Damayanti dan Alvin Nicola mendirikan Never Okay Project (NOP) pada 2017 sebagai gerakan yang fokus pada pencegahannya. 

Dalam delapan tahun, NOP telah melibatkan 3.582 peserta pelatihan di 5 provinsi dan 12 kota.

Dia bekerjasama dengan 53 institusi lintas sektor, serta membantu 18 institusi menerapkan kebijakan anti kekerasan seksual.

Juga membangun 11 sistem pelaporan, dan mendampingi 117 penyintas melalui dukungan hukum, psikologis, dan pemulihan mental. 

Lebih dari kampanye kesadaran, NOP membangun perubahan sistemik melalui kebijakan, sistem pelaporan, dan platform aman bagi penyintas untuk berbagi cerita dan mengakses bantuan. 

Pendekatan kolaboratif yang memungkinkan lembaga mitra mandiri meneruskan upaya pencegahan menjadi kekuatan utama NOP.

Hal ini menegaskan bahwa ruang kerja dan pendidikan yang adil, aman, dan bebas kekerasan bukan hanya cita-cita, melainkan standar baru yang bisa diwujudkan bersama.

Penerima Apresiasi Bidang Lingkungan, Perintis Ekonomi Sirkular dari Bukit Lawang, Hanzalah Rangkuti yang berasal dari Provinsi Sumatra Utara.

Hanzalah Rangkuti mendirikan Sumatera Trash Bank pada 2020 sebagai solusi berbasis komunitas. 

Melalui konsep tabungan sampah, ia mengubah cara pandang warga agar plastik tidak lagi dianggap limbah, melainkan aset bernilai. 

Kini lebih dari 400 rumah tangga, sekolah, hotel, dan restoran menjadi nasabah aktif, dengan sampah plastik yang dikumpulkan diolah menjadi ecobrick, kerajinan upcycle, hingga balok HDPE bernilai jual tinggi. 

Inisiatif ini menghadirkan dampak nyata: kawasan wisata menjadi lebih bersih, kebiasaan membuang sampah ke sungai menurun, dan warga memperoleh penghasilan tambahan.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved