Berita Lampung
Lemahnya Pengawasan Keluarga Jadi Faktor Anak Rentan Terpapar Perilaku Menyimpang
DP3AK nilai lemahnya pengawasan keluarga dan lingkungan menjadi faktor utama yang membuat anak-anak rentan terpapar perilaku menyimpang.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Pesawaran – Kasus anak SMP di Pesawaran yang terlibat pembunuhan dengan dugaan latar belakang perilaku menyimpang menjadi perhatian serius Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
Kasus pembunuhan sadis terhadap Dainuro (41), warga Desa Pekondoh, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, diduga berawal dari aktivitas penyimpangan seksual antara korban dan pelaku.
Peristiwa tragis itu terjadi Minggu (31/8/2025) dini hari.
Pelaku utama mengaku sudah merencanakan pembunuhan karena dendam bercampur cemburu. Ia merasa diperlakukan tidak adil oleh korban dalam aktivitas seksual yang menyimpang.
Hasil pemeriksaan medis mencatat total 78 luka tusukan dan sayatan di kepala, wajah, punggung, tangan, hingga kaki korban.
Kepala DP3AKB Pesawaran Meisuri menilai lemahnya pengawasan keluarga dan lingkungan menjadi faktor utama yang membuat anak-anak rentan terpapar perilaku menyimpang.
“Banyak orang tua yang abai dalam pengasuhan, apalagi di era serba teknologi ini. Ditambah kondisi keluarga broken home membuat anak semakin rentan terjerumus,” kata Meisuri, Rabu (3/9/2025).
Menurutnya, masyarakat juga belum sepenuhnya memahami pentingnya ikut berperan aktif melindungi anak di lingkungannya.
Hal ini sesuai amanat Pasal 72 Undang-Undang Perlindungan Anak yang menegaskan kewajiban semua pihak untuk terlibat dalam perlindungan anak.
“Peran keluarga dan lingkungan sekitar sangat menentukan, bukan hanya sekolah atau pemerintah,” ujarnya.
Kasus tragis ini, lanjut Meisuri, menjadi alarm bagi keluarga untuk lebih waspada.
Ia menekankan bahwa anak yang kurang perhatian bisa mencari pelampiasan di luar rumah dan akhirnya terjebak dalam pengaruh negatif, termasuk konten pornografi maupun pergaulan bebas.
Sebagai upaya pencegahan, DP3AKB Pesawaran menjalankan sejumlah program, mulai dari sosialisasi ke sekolah-sekolah melalui forum anak dan PIK Remaja, hingga pembinaan pola asuh anak dan remaja lewat kader PKK, penyuluh KB, dan puspaga di kecamatan.
“Kami berharap keluarga dan masyarakat lebih peduli. Jangan sampai kasus ini terulang, karena anak adalah tanggung jawab bersama,” tegas Meisuri.
(Tribunlampung.co.id / Oky Indrajaya)
Kasus Keracunan Massal, Satgas MBG Lampung Dorong Evaluasi Dapur MBG Bermasalah |
![]() |
---|
Rekam Jejak Irjen Pol Helmy Santika, Kasus Ryan Jombang hingga Tembak di Tempat Pelaku Begal |
![]() |
---|
Lampung Kebagian 2.364 Ton Jagung Subsidi, Disalurkan Mulai Awal Oktober |
![]() |
---|
Pelaku Angkut Barang Curian di Rumah Wabup OKU Selatan di Pringsewu Pakai Grand Max |
![]() |
---|
Pandam Kristomei-Darem Pantau Langsung Program MBG di SMPN 5 Natar Lampung Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.