Berita Lampung

Diskes Pesawaran Tangani Balita Gizi Buruk asal Way Khilau

Putra pasangan Sukriya dan Saini ini juga mengalami penyakit penyerta berupa anemia defisiensi zat besi, kecacingan, TBC, dan ikterik.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Diskominfo Pesawaran
GIZI BURUK - Diskes Pesawaran menjenguk Muhammad Aefudin, balita asal Dusun Bayas Jaya, Desa Bayas Jaya, Kecamatan Way Khilau yang mengalami gizi buruk. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Dinas Kesehatan (Diskes) Pesawaran turun tangan untuk menangani perawatan terhadap Muhammad Aefudin berusia 2 tahun 6 bulan, balita asal Dusun Bayas Jaya, Desa Bayas Jaya, Kecamatan Way Khilau.

Balita ini dirawat di RSUD Pesawaran dengan diagnosis gizi buruk tipe kwashiorkor. 

Putra pasangan Sukriya dan Saini ini juga mengalami penyakit penyerta berupa anemia defisiensi zat besi, kecacingan, TBC, dan ikterik.

Kepala Dinas Kesehatan Pesawaran Media Apriliana mengatakan, intervensi telah dilakukan sejak Mei 2024 oleh pemerintah desa, kader posyandu, dan tenaga gizi Puskesmas Kota Jawa. 

Saat itu berat badan Aefudin stagnan di kisaran 7,5–8 kilogram. 

Pada Juli 2024, ia dimasukkan ke program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal BOK Kemenkes. 

Selama dua bulan ia menerima PMT, obat cacing, dan pemantauan gizi, hingga kondisinya membaik sampai akhir 2024.

Namun pada April 2025, kondisi Aefudin kembali memburuk. 

Pemerintah desa bersama bidan dan petugas gizi merujuknya ke RSUD Pesawaran, di mana dokter menemukan infeksi kecacingan dan anemia ringan. 

Setelah dirawat, ia dipulangkan dengan kewajiban kontrol bulanan.

Namun hal itu tidak dilakukan keluarga.

“Pada Agustus 2025, kondisi Aefudin semakin drop. Petugas desa, bidan, dan kader kesehatan akhirnya membawa kembali anak tersebut ke IGD RSUD Pesawaran,” ucap Media, Senin (15/9/2025). 

Sejak 26 Agustus 2025, ia mendapat perawatan penuh di rumah sakit daerah.

Media menegaskan, pemerintah daerah bersama tenaga medis telah bekerja sejak awal kasus ini muncul.

“Sejak 2024 sudah menjadi sasaran pemantauan. Pemerintah telah menanganinya lewat PMT, obat cacing, hingga perawatan rumah sakit. Ketika kondisinya menurun, bidan desa, kader, dan aparat desa bergerak cepat melakukan rujukan,” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved