Berita Lampung

Disdikbud Bandar Lampung Sarankan Siswa Terlibat Bullying Saling Memaafkan 

Disdikbud Bandar Lampung menyarankan siswa SMP Xaverius 2 Bandar Lampung yang viral terlibat bullying untuk saling memaafkan. 

Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni yuntavia
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra 
SALING MEMAAFKAN -  Kabid Dikdas Disdikbud Bandar Lampung Mulyadi Syukri, Rabu (24/9/2025). Disdikbud Bandar Lampung menyarankan siswa SMP Xaverius 2 Bandar Lampung yang viral terlibat bullying untuk saling memaafkan.  

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung menyarankan siswa SMP Xaverius 2 Bandar Lampung yang viral terlibat bullying untuk saling memaafkan. 

"Kami harap bisa saling memaafkan," kata Kabid Dikdas Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, saat diwawancarai Tribun Lampung via telepon WhatsApp, Rabu (24/9/2025). 

Disdikbud sebetulnya sudah berupaya memberikan pemahaman agar para siswa tidak terlibat  perkelahian ataupun terlibat tindakan negatif lainnya. 

"Semenjak anak-anak sekolah ikut MPLS dan sosialisasi, kami bekerjasama dengan Komnas PA. Semua itu untuk mencegah kenakalan remaja," kata Mulyadi. 

Ia melanjutkan,disdikbud tidak kurang memberikan sosialisasi serta memberikan masukan ataupun imbauan kepada sekolah untuk mencegah kenakalan remaja. 

"Kita buat satgas retina, salah satunya agar tidak terjadi kekerasan," kata Mulyadi. 

Terkait laporan yang dilayangkan orang tua ke kepolisian, menurutnya sah saja.

Kemungkinan dia memperkirakan kepolisian mengupayakan perdamaian. 

Selain itu pihak sekolah telah melakukan upaya mencegah kenakalan remaja, di antaranya membuat  semacam tata tertib agar tidak dilanggar, apalagi kejadian tersebut di luar sekolah.

"Hak orang tua melaporkan kepolisian, saran untuk anak-anak toh generasi muda masih mencari jati diri dan mungkin khilaf, dimaafkan dan upayakan damai," kata Mulyadi.

Bawa ke Ranah Hukum 

Aksi dugaan perundungan dialami siswa SMP Xaverius 2 Bandar Lampung.

Siswa berinisial L (15) diduga menjadi korban perundungan oleh teman satu sekolah, R (15).

L pun membawa kasus ini ke ranah hukum.

Ibu L, Linggawati Theja (39), mengatakan, anaknya masih trauma ke sekolah karena mendapatkan perlakuan semena-mena dari pelaku.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved