Berita Lampung

Gandeng IPB, Pemkab Pringsewu Ingin Kembangkan Tepung Mocaf

Menurutnya, Pringsewu memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan meski tidak memiliki sumber daya alam.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Diskominfo Pringsewu
TEKEN MOU - Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam bidang penelitian, inovasi, serta pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas dan Rektor IPB Arif Satria di Gedung Rektorat IPB, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025). 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu – Pemerintah Kabupaten Pringsewu menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang penelitian, inovasi, serta pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. 

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas dan Rektor IPB Arif Satria di Gedung Rektorat IPB, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025).

Riyanto mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah. 

Menurutnya, Pringsewu memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan meski tidak memiliki sumber daya alam seperti mineral atau tambang.

“Pemkab Pringsewu tengah mendorong program hilirisasi produk pertanian dan perikanan. Salah satunya pengembangan tepung mocaf sebagai upaya mengatasi anjloknya harga singkong, sekaligus edukasi masyarakat tentang makanan sehat, sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG),” kata Riyanto.

Selain mocaf, lanjutnya, Pemkab Pringsewu juga akan mengembangkan hilirisasi susu kambing. 

“Pringsewu memiliki banyak peternak kambing perah. Dengan pendampingan dari IPB, potensi ini bisa dikembangkan lebih lanjut. Kami juga akan mencarikan investor dan melakukan pembicaraan lanjutan tahun depan,” ujarnya.

Riyanto menambahkan, potensi lain yang akan digarap adalah pengolahan pohon aren menjadi gula aren dan turunannya, serta pengembangan kolang-kaling. 

“Selama ini kolang-kaling hanya laku saat Ramadan. Kami ingin produk ini bisa seperti carica di Banjarnegara, yang diminati sepanjang tahun,” jelasnya.

Ia berharap, kerja sama dengan IPB dapat melahirkan inovasi dan riset terapan yang mampu mentransformasi potensi lokal menjadi produk unggulan daerah. 

“Kami ingin Pringsewu punya ikon khas seperti daerah-daerah di Jawa. Misalnya, brem identik dengan Madiun atau getuk goreng dengan Sokaraja. Kami ingin Pringsewu juga dikenal lewat produk unggulannya sendiri,” pungkas Riyanto.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indrajaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved