Berita Lampung

Desa Trimomukti Lampung Selatan Jadi Pilot Project Wisata Edukasi

Egi memaparkan visi dan strategi pengembangan wisata edukasi berbasis pertanian sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tribunlampung.co.id/Dominus Desmantri Barus
WISATA EDUKASI - Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengembangkan wisata edukasi berbasis pertanian.

Hal itu dipaparkan oleh Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama saat menjadi narasumber di sebuah stasiun TV nasional dengan tema Pengembangan Pariwisata Edukasi Berbasis Ketahanan Pangan untuk Peningkatan Ekonomi Desa, Senin (10/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Egi memaparkan visi dan strategi pengembangan wisata edukasi berbasis pertanian sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.

"Wilayah Lampung Selatan dianugerahi keindahan alam dan kekayaan budaya. Pariwisata menjadi salah satu daya tarik utama," ujarnya.

"Kami ingin perputaran ekonomi meningkat, kapasitas SDM naik, dan kesejahteraan masyarakat ikut terdongkrak," sambungnya.

Pihaknya tengah mengembangkan program agroeduwisata yang mengolaborasikan potensi lokal dengan kebijakan nasional di bidang ketahanan pangan.

Lampung Selatan memiliki luas lahan sawah sekitar 68 ribu hektare, ditopang oleh komoditas unggulan seperti padi, jagung, dan karet.

Dari potensi tersebut, Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro ditetapkan sebagai pilot project wisata edukasi berbasis ketahanan pangan dengan luas area mencapai 1.335 hektare.

"Desa Trimomukti kini menjadi pusat pengembangan pertanian terpadu. Sebelum program ini dijalankan, indeks panen rata-rata masih di angka 1,8. Alhamdulillah, per Oktober kemarin meningkat dari IP 200 menjadi 300," sebut Egi.

Egi mengungkapkan, berbagai langkah telah dilakukan Pemkab Lampung Selatan untuk memperkuat sektor pertanian sekaligus mengembangkan daya tarik wisata desa.

Di antaranya, perbaikan sistem pengairan, kerja sama dengan PLN dalam penerapan teknologi supersun, pengendalian pompa air berbasis panel surya digital, serta peningkatan jaringan listrik, infrastruktur jalan, dan pola tanam petani.

Ia menjelaskan, konsep wisata yang dikembangkan tidak hanya berfokus pada sektor pertanian, tetapi juga terintegrasi dengan peternakan dan edukasi masyarakat.

"Kami sedang menyiapkan kawasan integrated farming. Di tengah sawah akan ada restoran dan pusat edukasi, tempat wisatawan bisa belajar bercocok tanam sekaligus menikmati suasana alam. Akan ada pula pertunjukan budaya daerah," urainya.

Menurutnya, sektor pertanian selama ini menyumbang hampir 25 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Lampung Selatan.

Karena itu, penggabungan antara pariwisata dan pertanian diyakini mampu menjadi pendorong utama peningkatan ekonomi daerah.

"Harapannya, dengan menggabungkan pariwisata dan agriculture, kontribusi terhadap PDRB bisa meningkat lebih besar lagi," tukasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved