Lifestyle

Dokter Hewan Ungkap Pentingnya Vaksin Bagi Kucing Peliharaan

drh Zulvia Yolanda menjelaskan bagaimana pentingnya memberikan vaksin yang tepat dalam merawat kucing.

|
Tribunlampung.co.id/Bintang Puji Anggraini
VAKSIN - drh Zulvia Yolanda. Pihaknya menjelaskan bagaimana pentingnya memberikan vaksin yang tepat dalam merawat kucing. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - drh Zulvia Yolanda selaku dokter hewan serta pemilik dari Lampung Pet Clinic menjelaskan bagaimana pentingnya memberikan vaksin yang tepat dalam merawat kucing.

“Kalau menurut World Small Animal Veterinery Association atau dalam bahasa indonesia Asosiasi Dokter Hewan Kecil Dunia, ada core vaksin (vaksin wajib/inti) dan non core vaksin yang digunakan berdasarkan risiko,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

“Jadi kalau core vaccines atau vaksin inti ada feline parvovirus (fpv), feline herpesvirus-1 (fhv-1), feline calici virus (fcv),” tambahnya.

Di wilayah yang belum bebas rabies (seperti Lampung salah satunya) vaksin rabies masuk di core vaccines dan harus diberikan kepada kucing agar terhindar dari virus rabies.
 
“Kemudian kalau non core vaccines (tergantung resiko) ada chlamydia felis infection, feline Immunodeficiency Virus Infection (FIV) dan lainnya,” ujarnya.

Dikatakannya untuk vaksin inti bisa diberikan di 8 minggu pertama Atau di 2 bulan pertama kucing dengan syarat kucingnya harus sehat.

“Setelah divaksin, kemudian nanti diulangin lagi untuk vaksin booster supaya daya tahan tubuh kucingnya lebih kuat,” ungkapnya.

“Pengulangannya itu tergantung dari merek vaksin masing-masing ada yang tiap tiga tahun ataupun setahun sekali,” tambahnya.

Yola mengungkapkan perbedaan kucing yang sudah divaksin dan tidak divaksin akan terlihat dari daya tahan tubuhnya.

“Kalau yang divaksin inti mereka punya maternal antibody yang bagus serta punya sistem imun yang kuat,” jelasnya.

“Walaupun semua kucing bisa kena virus bahkan kucing yang sudah tervaksin, namun gejala yang ditimbulkan oleh kucing yang sudah divaksin lebih ringan daripada kucing yang belum pernah sama sekali divaksinasi,” tambahnya.

Ia mengungkapkan masih ada pet owner yang belum mengetahui kewajiban untuk memberikan vaksin ke kucing kesayangan.

“Tapi ada juga yang udah mengetahui tapi karena ngerasa kucing saya gak pernah keluar rumah jadi tidak mungkin terkena virus. Sebenernya hal-hal seperti itu harus dihindari ya, karena kan virus itu kita gak bisa lihat ya bentuknya. Jadi sebaiknya divaksinasi aja,” paparnya.

Ia menjelaskan bahwa kewajiban dari pet owner jika sudah punya kucing itu bukan sekadar lucu-lucuan saja, namun juga jadikan itu tanggung jawab untuk rutin dirawat dan diperiksa kesehatannya.

“Sebaiknya diperiksakan ke dokter hewan 6 bulan sekali, terus di check up semuanya. Jangan lupa dikasih obat cacing karena kan cacingan itu zoonosis dan menular ke manusia,” katanya.

Selain obat cacing, ia juga mengatakan untuk memberikan obat tetes kutu karena ada beberapa jenis kutu yang menular ke manusia salah satunya skabies.

Serta memberikan vitamin-vitamin yang lainnya untuk menambah nafsu makan dan daya imun kucing.

Ia menjelaskan bahwa rata-rata kucing yang dibawa ke klinik miliknya yaitu jenis ras persia dan BSH.

Untuk kucing ras persia karena bulunya yang tebal sehingga ada perawatan khusus.

“Persia ini kucing yang unik, dari cara makannya aja dia itu mengambil makanan lewat bawah lidahnya. Jadi harus diberikan makanan khusus karena memang dari bentuk kibelnya atau rasanya sudah dikemas sedemikian rupa,” paparnya.

Untuk perawatan tubuhnya ia menyarankan grooming 3 minggu sekali, dan setiap minggu itu dilakukan grooming kering secara mandiri di rumah seperti disisir, dan dicek bagian tubuh kucingnya.

“Untuk perawatan kulit bisa di tambahkan vitamin omega 3 (EPA/DHA) dan omega 6. Untuk vitamin kulit dan rambutnya Itu tambahan untuk Persian karena rambut Persia cenderung long hair ya dan kadang gimbal kalau tidak disisir,” ucapnya.

Dirinya berpesan bahwa kesehatan kucing dan manusia saling terhubung (One Health Concept). Dengan menjaga kebersihan, vaksinasi secara teratur (terutama rabies karena zoonosis : menular ke manusia).

Serta pemberian obat cacing dan obat kutu secara rutin dapat melindungi diri kita dan keluarga dari penyakit zoonosis.

“Jadi rawatlah kucing dengan penuh cinta dan tanggungjawab, karena mereka bagian dari keluarga kita juga,” jelasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bintang Puji Anggraini)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved