Siswa SMK 2 Hari Hilang Usai Ikut Demo, Andika Pulang Tinggal Nama, Diduga Dianiaya

Sempat hilang 2 hari seusai mengikuti aksi demonstrasi di kawasan Gedung DPR/MPR RI, siswa SMK bernama Andika Lutfi Falah (16) pulang tinggal nama.

TribunTangerang/Nurmahadi
DIDUGA KORBAN KEKERASAN - Kerabat memegang foto Andika Lutfi Falah (16) pelajar SMKN 14 Kabupaten Tangerang saat tahlilan di Perumahan Puri Bidara RT 02/06, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (1/9/2025) malam. Sempat hilang 2 hari seusai mengikuti aksi demonstrasi di kawasan Gedung DPR/MPR RI, siswa SMK bernama Andika Lutfi Falah (16) pulang tinggal nama. 

Baru pada Sabtu, pihak keluarga mengetahui Andika dirawat di RS TNI AL Mintoharjo lewat informasi yang beredar di media sosial, dalam keadaan kritis.

"Informasi terakhir itu hari Sabtu sore, waktunya saya tidak tahu persis. Setelah itu pihak keluarga langsung ke rumah sakit menjenguk putranya," kata Sugiono.

Menurut penjelasan petugas medis, Andika dibawa ke RS TNI AL Mintoharjo pada Jumat (29/8/2025), sudah dalam kondisi kritis.

Andika mengalami luka retak di tempurung kepala belakang karena terkena hantaman benda tumpul.

Tetapi, belum diketahui secara pasti mengenai benturan itu.

"Terkait benturan itu saya tidak tahu persis, apakah memang dia posisinya jatuh dan bagaimana, hasil medisnya juga disampaikan memang ada benturan, tetapi pihak keluarga pun tidak tahu terkait itu," urai Sugiono.

Kadis DP3A Kaget

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang, Asep Suherman, mengaku kaget saat mendengar kabar Andika Lutfi Falah menjadi korban tewas dalam aksi demonstrasi pada Kamis.

Asep pun langsung berangkat menuju rumah duka di kawasan Tigaraksa untuk melayat.

"Saya kaget ketika mendapat informasi ada warga Kabupaten Tangerang, tepatnya di Tigaraksa, yang menjadi korban (demonstrasi)."

"Tadi pagi saya dapat kabar soal Andika dan begitu tahu, saya langsung berangkat ke sini," ujar Asep di rumah duka, Selasa, masih dari TribunTangerang.com.

Lebih lanjut, Asep menyebut pihaknya tak bisa ikut campur mengenai keluarga yang menolak proses autopsi terhadpa korban.

Ia menegaskan DP3A menghormati keputusan keluarga dan memastikan penanganan kasus Andika dilakukan sesuai kebutuhan dan norma yang berlaku.

"Kalau soal autopsi, itu hak keluarga. Karena ini kejadian luar biasa, dan menyangkut anak, kami serahkan ke keluarga," pungkasnya.

Gibran Datang Melayat

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Tags
demo
hilang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved