Berita Terkini Nasional

Pembunuhan di Indramayu: Tamu Menunggu 7 Jam, Warga Tak Lihat Ada Orang Menggali di Pekarangan

Warga tak melihat ada orang menggali lubang di pekarangan rumah Haji Sahroni yang digunakan untuk mengubur 5 orang korban pembunuhan Indramayu.

Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
PEMAKAMAN KORBAN PEMBUNUHAN INDRAMAYU - Suasana duka mendalam menyelimuti pemakaman lima jenazah korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (3/9/2025). Warga tak melihat ada orang menggali lubang di pekarangan rumah Haji Sahroni yang digunakan untuk mengubur 5 orang korban pembunuhan Indramayu. 

TRIBUNLampung.co.id, Indramayu -- Warga tidak melihat ada orang menggali lubang di pekarangan rumah Haji Sahroni yang digunakan untuk mengubur 5 orang keluarga Haji Sahroni di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Hingga akhirnya pada Senin (1/9/2025) malam, warga Indramayu dihebohkan penemuan 5 jenazah keluarga Haji Sahroni terkubur di pekarangan rumah.

Kelimanya yakni Sahroni (75), Budi (45), Euis (40), I (7) dan B (7 bulan). Jenazah satu keluarga yang terkubur di halaman rumahnya diperkirakan sudah tewas beberapa hari sebelum ditemukan.

"Kondisi (korban) lumayan sudah rusak karena diperkirakan sudah beberapa hari (meninggal), langsung kami bawa ke RS Bhayangkara Indramayu Losarang untuk dilakukan identifikasi dan autopsi supaya kasus ini cepat terungkap," pungkas Humas Polres Indramayu AKP Tarno.

Penemuan kelima korban pembunuhan di Indramayu berawal saat ada teman dari Euis (salah satu korban) datang ke rumah tersebut pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Namun, tidak ada yang membukakan pintu atau merespons. Mereka bahkan sampai menunggu di depan rumah selama sekitar tujuh jam hingga pukul 16.00 WIB sore. 

Karena khawatir terjadi sesuatu, mereka mendatangi RT setempat untuk sama-sama mengecek kondisi korban. 

Dari RT, mereka diarahkan ke rumah Roemah, yang kebetulan juga masih saudara dari almarhumah Siti Maskiroh, istri H Sahroni (korban). 

"Jadi, orang bertiga ini ke rumah saya," ujar dia. 

Roemah juga mengaku ada kekhawatiran karena sudah beberapa hari tidak bertemu dengan para korban, padahal rumah Roemah ini tidak jauh dari lokasi kejadian. 

Ia pun kemudian meminta izin kepada saudaranya yang lain untuk mendobrak paksa pintu rumah tersebut. Saat pintu berhasil dibuka, langsung tercium bau busuk yang sangat menyengat sampai membuat mual.

Mata Roemah lalu tertuju pada gundukan tanah yang terdapat di rumah bagian belakang. Dengan menggunakan pisau, Roemah mencoba mengorek tanah tersebut. 

Kelima jasad yang terdiri dari ayah, anak, menantu, dan dua cucu itu diduga merupakan korban pembunuhan, ditemukan terkubur di halaman belakang rumah.

Menurut Roemah, dirinya menjadi salah satu orang yang pertama kali menemukan korban. 

Melihat pemandangan yang mengerikan tersebut, Roemah langsung menjerit. 

Kedua kakinya lemas, ia juga tidak berhenti mengucap istigfar. "Saya tuh lemes ininya (lututnya), ya Allah yang masih kecil juga dihabisi (dihilangkan nyawanya) semua," ujarnya, sembari memegangi kedua lututnya saat bercerita. 

Teriakan Roemah ini terdengar oleh suaminya yang ada di luar. Ketika dicek, mayat tersebut adalah H Sahroni dan kondisinya pun sudah membusuk. 

Kejadian ini langsung dilaporkan ke polisi. Di lokasi, petugas juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), termasuk melakukan upaya evakuasi terhadap jenazah kelima korban. 

Pada kesempatan itu, Roemah sendiri turut penasaran kenapa proses evakuasi korban memakan waktu lama. Di sisi lain, dari luar rumah juga terdapat dua mobil ambulans. 

"Saya tanya ke bapak polisi, katanya tuh korbannya enggak cuma satu, terus saya tanya lagi ada berapa pak? Pak polisinya enggak berani ngomong, cuma tunjukkan 5 jari," ujar dia. 

Kelima korban adalah H Sahroni (75), Budi (45) anak Sahroni, Euis (40) istri Budi, serta kedua anak Budi dan Euis yang diperkirakan berusia 8 tahun serta bayi 8 bulan. 

Roemah sendiri setelah mengetahui fakta itu membuat kedua kakinya bergetar dan langsung lemas, ia juga tak berhenti mengucap istigfar. 

"Ya Allah dihabisi semua, pelaku ini kok sadis banget," katanya.

Tidak berhenti di situ, Roemah juga mendapat keterangan dari pihak kepolisian bahwa Budi (salah satu korban) ditemukan dengan kondisi tangan dan kakinya terikat.

Kemudian, kondisi H Sahroni (korban) kepalanya dibekap pakai sarung. 

Dugaan pembunuhan ini juga diperkuat dengan kondisi kamar tidur dan kamar mandi rumah korban yang terdapat bercak darah. 

Ditambahkan, di rumah dua lantai inilah kelima korban tinggal. Keseharian Korban Adapun kesehariannya, korban biasa berjualan sembako di toko sembako yang tidak jauh dari rumah. 

Ia sendiri tidak tahu secara pasti apakah korban punya musuh atau punya masalah dengan orang lain. Mereka juga tidak pernah cerita ataupun curhat terkait masalah apa pun walau kepada saudara sendiri. 

Dalam hal ini, keluarga hanya berharap misteri kematian kelima korban bisa cepat terungkap dan pelakunya segera ditangkap polisi. 

"Sadis banget sampai anak kecil juga ikut dihabisi (dihilangkan nyawanya), harapannya semoga pelaku cepat tertangkap biar dapat hukuman yang setimpal," ungkapnya. 

Penyelidikan polisi

Pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu.

Sementara itu ada sosok yang sempat masuk ke rumah korban sebelum 5 korban ditemukan terkubur.

Bahkan saat itu korban masih hidup dan sempat berinteraksi dengan warga.

Namun setelah kedatangan sosok itu, kelima korban tidak pernah terlihat lagi oleh tetangganya.

Bahkan ponsel korban sudah tidak bisa dihubungi lagi.

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno mengatakan, pihak kepolisian sudah memeriksa lima orang terkait kasus ini.

"Sampai saat ini tim telah memeriksa lima orang, meminta keterangan warga lima orang," kata AKP Tarno dikutip dari Youtube TV One News, Rabu (3/9/2025).

Ia mengatakan, pihaknya masih mendalami motif dari temuan jasad satu keluarga terkubur ini.

AKP Tarno mengatakan, dari kondisi korban diduga kelimanya meninggal dunia sekitar tiga sampai empat hari sebelum ditemukan.

Kelima korban pertama kali ditemukan di pekarangan rumahnya, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Senin (1/9/2025) malam.

"Dari kondisi korban atau jenazah saat dilakukan penggalian, kurang lebih tiga atau empat hari jenazah yang ada di situ," ucap Tarno.

Bahkan menurut dia, ada beberapa jenazah yang sudah tak bisa dikenali lagi.

"Sudah mengeluarkan bau busuk dan beberapa tidak terlihat jelas, makanya kami bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. Hasil otopsi masih kami tunggu," ungkapnya.

Jika jenazah ditemukan pada Senin (1/9/2025) malam, itu artinya korban diperkirakan tewas sekitar Jumat malam (29/8/2025) atau Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Kerabat korban, Ema mengatakan kalau Sahroni masih sempat terlihat pada hari Jumat.

"Habis Jumatan masih ada, sore Sabtu ini gak ada," katanya dikutip dari Youtube Tribun Cirebon.

Bahkan pada hari Jumat itu, kata Ema, korban sempat membeli makanan.

Rupanya saat itu ada tamu yang datang atau masuk ke rumah korban.

Sehingga korban memberikan jamuan berupa ayam bakar.

"Katanya ada tamu yang dari Tangerang, gak tau nginep atau nggak. Tapi dia beli ayam bakar ke depan, lima. Katanya ada saudara datang," tutur Ema lagi.

Namun ia tidak tahu siapa saudara korban yang datang dari Tangerang itu.

Sementara itu, ibunda korban Euis, kata Ema mengaku tidak bisa menghubungi korban.

"Sesudah itu ibunya Euis nangis-nangis, ditelepon gak bisa-bisa, katanya mau ke Indramayu. Dateng dari Tangerang kan sudah sampe, tapi sekarang belum juga datang," pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachrtiar membenarkan adanya temuan mobil milik korban.

Mobil itu ditemukan di pinggir jalan dengan jarak yang cukup jauh dari rumah korban.

"Kita coba dalami apakah mobil ini ada keterkaitan dengan kejadian tersebut atau tidak, sedang kita dalami," kata dia.

Sementara itu, saksi di TKP, Ayu mengatakan kalau saat kejadian beberapa barang milik korban masih ada di rumah tersebut.

"Pas didobrak, kita cari-cari, mobil motor ada semua. Kita gak nemuin apa-apa, cuma bau bangkai. Dapat kabar lagi habis maghrib, infonya ditemukan jenazah di gundukan tanah," tuturnya.

Sahroni diketahui merupakan pengusaha walet yang tinggal di rumah berlantai dua itu bersama anak, menantu, dan dua cucunya.

Semasa hidup, Sahroni dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin beribadah.

"Almarhum H Sahroni adalah saya yakin beliau orang baik, orang soleh. Beberapa menyampaikan beliau selalu rajin beribadah di Masjid Agung Indramayu," kata AKP Tarno.

Jenazah kelimanya sudah dimakamkan pada Rabu (3/9/2025) siang tadi, si Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Artikel ini telah tayang di bogor.tribunnews.com

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved