Mobil Sahroni Ditemukan, 11 Saksi Diperiksa atas Kasus Kematian 1 Keluarga

Polisi memastikan telah menemukan mobil milik Haji Sahroni (70), yang sempat hilang, di wilayah Babadan, Kabupaten Indramayu.

eki yulianto/tribun jabar
TAMU MISTERIUS - Suasana di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025), kembali ramai oleh kedatangan aparat kepolisian. Tim Inafis Polda Jabar bersama jajaran Polres Indramayu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Terkuak kedatangan tamu misterius. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Indramayu - Polisi memastikan telah menemukan mobil milik Haji Sahroni (70), yang sempat hilang, di wilayah Babadan, Kabupaten Indramayu.

Sayangnya, polisi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut atas penemuan mobil korban tersebut, lantaran masih dalam penyidikan.

Haji Sahroni menjadi satu di antara 5 korban tewas yang jasadnya ditemukan terkubur di bawah pohon nangka di halaman rumah korban. Penemuan lima jenazah ini bermula dari laporan warga yang mencium bau busuk di rumah korban pada Senin (1/9/2025) sore.

Babadan adalah nama satu desa yang terletak di Kecamatan Wates, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini termasuk dalam kawasan pedesaan di Kabupaten Indramayu.

Meskipun tidak sepadat wilayah kota, desa ini memiliki aktivitas sosial dan ekonomi yang berpusat pada pertanian dan kegiatan masyarakat setempat.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunCirebon.com, Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno menegaskan, bahwa penyidik telah menemukan bukti awal adanya tindak pidana.

“Sampai saat ini update dari pengembangan kasus perihal meninggalnya lima orang dalam satu keluarga di Paoman, tim penyidik meningkatkan statusnya ke penyidikan."

"Karena dari tim rekan-rekan penyidik, meyakini menemukan ada peristiwa pidana pada kasus tersebut,” ujar Tarno saat diwawancarai di Mapolres Indramayu, Kamis (4/9/2025).

Hingga kini, sebanyak 11 orang saksi sudah dimintai keterangan. Mereka terdiri dari warga sekitar hingga pihak keluarga korban.

“Saksi awal sebenarnya lima orang, kemudian berkembang kurang lebih 11 orang sampai saat ini. Kemungkinan akan bertambah sesuai kebutuhan penyelidikan,” ucapnya. 

Meski begitu, identitas saksi belum dapat dibuka ke publik. "Mohon maaf, untuk kepentingan penyelidikan belum bisa kami sampaikan,” ujar dia.

Polisi juga mengamankan sebuah mobil yang diduga milik korban di wilayah Babadan, Kabupaten Indramayu. Namun, detail soal temuan tersebut masih dirahasiakan.

“Soal mobil milik korban yang ditemukan di daerah Babadan, hal tersebut mohon maaf karena untuk kepentingan penyidikan belum bisa kami publikasikan."

"Tapi apakah memang itu mobil keluarga korban yang sudah diamankan, ya nanti akan kami rilis selanjutnya,” katanya. 

Mengenai dugaan tindak pidana, polisi belum memastikan apakah kasus ini menjurus pada pembunuhan.

"Dugaan pidananya apakah menjurus ke pembunuhan, masih kita dalami."

"Yang jelas, di dalam kasus tersebut sudah kita temukan peristiwa pidananya,” ujarnya. 

Seperti diketahui, warga Paoman digegerkan dengan penemuan lima jasad dalam satu liang di halaman rumah Haji Sahroni (70) pada Senin (1/9/2025) malam.

Selain Sahroni, korban lainnya adalah anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.

Sohib (42), tetangga korban, menuturkan kecurigaan warga muncul sejak Kamis pekan sebelumnya karena komunikasi dengan keluarga korban terputus.

“Awal mulanya, Ibu Ayu yang tetangga sebelah persis coba menghubungi Bu Euis. Mereka kan sering komunikasi, tapi sejak Kamis WA tidak dibalas. Rumah juga sepi tanpa aktivitas,” kata Sohib, Selasa (2/9/2025).

Puncaknya, pada Senin sore, warga mendobrak pintu rumah setelah mencium bau busuk dari arah halaman.

"Pas didobrak, rumahnya sepi tapi rapi. Ibu Ema mencium bau busuk dari samping halaman, dekat pohon nangka. Saat dicek, kelihatan kaki manusia dari dalam tanah,” ujarnya.

Jasad pertama yang ditemukan adalah Haji Sahroni, disusul anggota keluarga lainnya setelah polisi melakukan penggalian.

Pada Rabu (3/9/2025), lima korban dimakamkan di TPU Nyairesik, Desa Sindang. 

Setelah disalatkan di Masjid Madania, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans menuju liang lahat yang sudah berjejer.

Isak tangis pecah saat peti jenazah diturunkan satu per satu.

"Semua merasa berat, semua merasa kehilangan. Itu keluarga baik, apalagi ini kehilangan satu keluarga sekaligus,” ucap Agus Suhendi (51), kerabat korban.

Menurut Agus, pemakaman di Sindang sesuai dengan permintaan almarhum Haji Sahroni semasa hidup. 

Ia juga menyebut keluarga masih menunggu kejelasan dari polisi soal siapa tersangka dalam kasus ini.

“Kalau soal informasi adanya tersangka, kabar burung memang ada. Tapi dari pihak aparat hukum belum ada rilis resmi,” jelasnya.

Proses hukum masih terus berjalan, sementara keluarga besar korban berharap kasus ini bisa segera terungkap tuntas.

"Masalah tuntutan, itu masih berlanjut masalah hukum di Polres,” kata Agus menutup percakapan.

Berita selanjutnya 9 Menteri Era Jokowi Terseret Kasus Korupsi, Terbaru Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved