Berita Terkini Nasional

Tempat Pengajian Geger Tiba-tiba Bocah 7 Tahun Datang Minta Tolong Kakaknya Dibunuh

Bocah tersebut berinisial W (7) yang  lari ke lokasi pengajian menginformasikan soal kondisi kakak perempuannya MA (10).

DOKUMENTASI POLRES MESUJI
ILUSTRASI GARIS POLISI - Bocah perempuan usia 10 tahun di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara dihabisi pemuda dalam perjalanan menuju ke tempat pengajian, Jumat (5/9/2025). Bocah tersebut sempat berusaha menyelamatkan diri dengan lari ke dalam kebun isronisnya gadis belia tersebut meninggal dengan luka di leher. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sulawesi Tenggara - Tempat pengajian geger tiba-tiba datang bocah 7 tahun datang minta tolong kakaknya dibunuh.

Bocah tersebut berinisial W (7) yang  lari ke lokasi pengajian menginformasikan soal kondisi kakak perempuannya MA (10).

Awalnya W dan MA berboncengan naik sepeda listrik hendak menuju ke tempat pengajian tersebut untuk mengaji mengisi waktu liburnya di pagi hari.

Mengingat, Jumat, 5 September 2025 merupakan hari libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah.

Namun di tengah jalan, keduanya bertemu dengan pemuda yang menyerang dan mengejar MA yang lari ke dalam kebun.

Sehingga W berusaha mencari pertolongan dengan lari ke tempat pengajian. Atas informasi itu lantas warga bergegas ke lokasi yang diinformasikan.

Selanjutnya, warga menemukan korban sudah dalam kondisi terluka di bagian leher.

Kemudian, warga menolong korban untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ladongi, Kolaka Timur. Namun nyawa korban tidak tertolong.

Kondisi bocah berinisial MA tersebut tragis dengan lehernya nyaris putus. Peristiwa ini terjadi di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tepatnya terjadi di Desa Wundubite, Kecamatan Poli Polia, Jumat, 5 September 2025, pagi sekitar pukul 06.30 wita.

Korban MA diketahui merupakan murid kelas 5 salah satu Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Andowengga, Desa Andowengga.

Tak lama berselang pasca tragedi memilukan tersebut, terduga pelaku pembunuhan ditangkap polisi. Pelaku sudah diamankan di Markas Kepolisian Resort Kolaka Timur (Polres Koltim).

Sosok pembunuhnya adalah RH, usia 18 tahun, warga Desa Wundubite, Poli-Polia. Kepolisian menyebut terduga pelaku yang menebas leher bocah MA sementara menjalani pemeriksaan.

“Iya benar pelaku telah diamankan di Sat Reskrim Polres Kolaka Timur. Saat ini pelaku dalam tahap pemeriksaan,” kata Kasi Humas Polres Koltim, Iptu Irwan Pansha, kepada TribunnewsSultra.com.

Berdasarkan foto beredar, tampak sosok seorang remaja laki-laki yang diduga pelaku diapit 2 petugas kepolisian di dalam mobil. Laki-laki berambut ikal tersebut mengenakan kaos biru, wajahnya nanar menghadap ke depan.

Sementara dalam video viral lainnya yang beredar, terlihat jenazah diduga korban tengah dibawa di dalam mobil ambulans. Jenazah yang terbungkus kain sarung merah muda tersebut tampak berada di pangkuan seorang pria berambut panjang.

Sementara, seorang wanita berjilbab abu-abu menangis, meratapi sembari memeluk jasad tersebut. Pria yang diduga ayah korban MA pun mengungkapkan kesedihannya atas tragedi yang menimpa putrinya.

“Kau potong lehernya anakku sampai putus,” kata pria berjaket biru tersebut dengan mata sembab dan berair.

“Biarpun ko kemana saya carikko, ingatko baik-baik itu,” jelasnya menambahkan.

Terdengar pula suara isak tangis wanita dan suara sirine ambulans yang meraung-raung. Diapun menyebutkan sang anak pergi menuntut ilmu agama, tak pernah berbuat salah ke terduga pelaku, namun dibunuh dengan sadis.

“Anakku tidak pernah apa-apa itu sama kau, baru ko kasih begini anakku,” ujarnya.

“Dia cuman pergi itu menuntut itu namanya ilmu agama baru ko kasih begini anakku.”

“Ini lehernya, putus lehernya anakku ko bikin. Ingatko, kemanapun kau pergi saya carikko,” lanjutnya.

Berdasarkan informasi dihimpun TribunnewsSultra.com, pembunuhan tersebut terjadi saat korban MA hendak pergi mengaji untuk mengisi waktu liburnya di pagi hari.

Jumat, 5 September 2025, merupakan hari libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah.

Dia berangkat dari rumahnya ke lokasi tempatnya mengaji yang berada di desa yang sama yakni Desa Wundubite.

Desa ini berjarak sekitar 38,2 kilometer (km) dari kantor Bupati Kolaka Timur (Koltim), berdasarkan aplikasi Google Maps.

Pusat pemerintahan sekaligus pusat kota Kabupaten Koltim ini berada di Jalan Poros Kolaka-Kendari, Desa Lalingato Kecamatan Tirawuta.

Jarak kabupaten ini ke Kota Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara, sekitar 112 kilometer (km) dengan waktu tempuh berkendara 2-3 jam.

Korban berangkat mengaji dengan mengendarai sepeda listrik bersama sang adik W (7).

Namun dalam perjalanan, korban dicegat pelaku yang menenteng senjata tajam (sajam) parang.

Korban sempat lari ke dalam kebun. Namun terduga pelaku mengejar korban ke dalam kebun. Hingga membunuh korban.(*)

Berita Selanjutnya Fakta Sebenarnya Penangkapan 3 Pembunuh Sekeluarga di Indramayu Diungkap Polisi

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved