Pengakuan Mengejutkan Menantu Sahroni Sebelum Tewas, Bayi Euis Ikut Dibunuh

Pengakuan mengejutkan menantu Haji Sahroni (70), sebelum ditemukan tewas bersama 4 orang lainnya, yang terkubur di bawah pohon nangka.

Kolase TikTok Euis Juwita Sari
KORBAN PEMBUNUHAN - Pengakuan mengejutkan menantu Haji Sahroni (70), sebelum ditemukan tewas bersama 4 orang lainnya, yang terkubur di bawah pohon nangka. Menantu Haji Sahroni tersebut yakni Euis Juwita Sari (37). Euis menjadi satu di antara 5 korban tewas satu keluarga. Kelimanya diduga menjadi korban pembunuhan. Sebelum ditemukan meregang nyawa, Euis ternyata kerap curhat di media sosial. Satu di antara curhatnya yakni bagaimana perjuangannya bersama sang suami untuk mendapatkan anak. Namun nahas, bayi yang baru 7 bulan dilahirkan Euis turut dibunuh oleh pelaku. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Indramayu - Pengakuan mengejutkan menantu Haji Sahroni (70), sebelum ditemukan tewas bersama 4 orang lainnya, yang terkubur di bawah pohon nangka.

Menantu Haji Sahroni tersebut yakni Euis Juwita Sari (37). Euis menjadi satu di antara 5 korban tewas satu keluarga. Kelimanya diduga menjadi korban pembunuhan.

Sebelum ditemukan meregang nyawa, Euis ternyata kerap curhat di media sosial. Satu di antara curhatnya yakni bagaimana perjuangannya bersama sang suami untuk mendapatkan anak. Namun nahas, bayi yang baru 7 bulan dilahirkan Euis turut dibunuh oleh pelaku.

Penemuan lima jenazah ini bermula dari laporan warga yang mencium bau busuk di rumah korban pada Senin (1/9/2025) sore.

Pembunuhan adalah tindakan menghilangkan nyawa orang lain secara sengaja dan melawan hukum. Ini merupakan salah satu kejahatan paling serius dalam sistem hukum pidana.

Di Indonesia, tindak pidana pembunuhan diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Hukuman untuk tindak pidana pembunuhan sangat bervariasi tergantung pada unsur-unsur yang terbukti di persidangan, seperti niat, perencanaan, dan motif yang melatarinya.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari bogor.tribunnews.comEuis yang merupakan wanita asal Tangerang ini sempat curhat soal bayinya yang baru berusia tujuh bulan. Banyak perjuangan yang harus dilalui oleh Euis untuk mendapatkan sang bayi.

Rupanya Euis sempat keguguran sebelumnya, kemudian bayi yang dilahirkannya itu nyaris prematur. Euis merupakan korban tewas satu keluarga di Poaman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Jasad Euis ditemukan terkubur bersama empat keluarganya. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga tersebut. 

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno mengatakan, kasus ini sudah naik tingkat ke penyidikan.

"Sampai saat ini untuk prosesnya kami tingkatkan ke penyidikan, dikarenakan penyidik menemukan ada peristiwa pidana," katanya dikutip dari Youtube Metro TV, Kamis (4/9/2025).

Ia juga mengatakan kalau penyidik sudah memeriksa beberapa saksi terkait kematian Sahroni sekeluarga.

"Sudah diperiksa beberapa saksi, awal lima dari pelapor, ditambah beberapa orang yang kemungkinan akan terus bertambah," ungkapnya.

AKP Tarno juga mengatakan kalau pihaknya sudah mengamankan barang bukti tambahan.

"Barang bukti awal cangkul, ember kecil, sprei, dan terpal. Barang bukti selanjutnya ada beberapa tambahan, tapi belum bisa kami publikasikan," kata dia.

Sementara itu dilihat dari akun media sosial TikTok-nya, Euis cukup aktif memposting video.

Terakhir kali Euis memposting video yakni beberapa hari sebelum meninggal dunia.

Euis masih sempat memposting video pada tanggal 24 Agustus 2025.

Sementara ia dan keluarganya terakhir terlihat oleh tetangga yakni pada 28 Agustus 2025.

Pada beberapa postingannya, Euis tampak mengurai curhatan.

Sebelum melahirkan anak keduanya, Bella (7 bulan), Euis mengaku sempat ditanya hamil anak siapa.

Pada postingan itu, Euis mengunggah videonya tengah hamil besar.

Kemudian Euis menuliskan curhatan di fotonya itu.

"Masih nanya aja anak siapa..? Sebegitukah meragukannya bukti cinta aku?" tulis Euis.

Kemudian Euis juga memposting foto lagi dengan kata-kata serupa.

"Udah tau hamidun masih aja dicurigai," tulisnya lagi.

Kemudian ada juga kata-kata soal menyukai seseorang.

"Denger ya sayank! Gw gak akan suka, klo bukan gw yg suka duluan. Banyak yg kasih sayank, tp belum tentu bisa kasih tahan lama," tulis Euis.

Lalu Euis juga seolah menyindir orang-orang yang mendekatinya.

"Udah Tau Hamidun...!!

biar pada minggir, Eh malah pada kumpul hahaa

sebegitukah pesona orang Hamidun ...seperti ada anget anget nyaaa," tulisnya lagi.

Sementara itu setelah anaknya lahir, Euis sempat curhat soal gombalan suami orang.

Di mana menurut Euis ada orang yang mengaku rindu padanya tapi malah jalan pagi dengan istrinya.

Tak hanya itu, Euis juga sempat curhat perjuangannya saat hamil sang anak kedua.

Menurut Euis, bayinya itu hampir lahir secara prematur.

"POV : nyaris lahir prematur 1,8 kg bertahan lahir 2,4 kg paling mungil dr sebelumnya," tulis Euis.

Namun bayinya itu memiliki berat 4,5 kg di usia satu bulan dan tumbuh jadi bayi yang sehat.

Tapi sayangnya di usia 7 bulan, sang bayi malah justru dibunuh bersama seluruh keluarganya.

Berita selanjutnya Jejak Pelaku Pembunuhan Sahroni Sekeluarga Terkuak, "Di Kamar Mandi Banyak"

Sumber: Tribun Bogor
Tags
tewas
bayi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved