Kesaksian Pak RT, Orang Tua Wanita yang Tewas Dimutilasi Tinggalkan Rumah

Orang tua wanita muda yang diduga menjadi korban pembunuhan dan mutilasi di Mojokerto, dikabarkan langsung bertolak dari Lamongan menuju TKP.

surya/hanif manshuri
RUMAH KORBAN MUTILASI - Suasana di rumah orang tua wanita korban mutilasi di Mojokerto, di Jalan Made Kidul Nomor 22 RT 003/RW. 003 Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan tampak tertutup, Minggu (7/9/2025). Identitas wanita muda itu berhasil diidentifikasi polisi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lamongan - Orang tua wanita muda yang diduga menjadi korban pembunuhan dan mutilasi di Mojokerto, dikabarkan langsung bertolak dari Lamongan menuju TKP.

Identitas wanita muda yang potongan tubuhnya tercecer di jurang tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (6/9/2025), berhasil diungkap polisi.

Wanita muda itu adalah Tia Angelina Saraswati alias TAS (25), warga Desa Made, Kecamatan Lamongan.

Penemuan potongan tubuh Tia berawal dari warga yang hendak mencari pakan ternak di jurang tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, pada Sabtu sore.

Mutilasi adalah proses atau tindakan memotong-motong tubuh manusia atau hewan. Istilah ini seringkali digunakan dalam konteks kejahatan, di mana pelakunya memotong-motong tubuh korban yang sudah meninggal untuk berbagai motif, seperti menghilangkan jejak, menyembunyikan identitas korban, atau melampiaskan amarah dan kebencian.

Dalam hukum pidana di Indonesia, tidak ada pasal khusus yang mengatur tentang "mutilasi". Namun, tindakan ini biasanya dijerat dengan pasal-pasal pembunuhan. Motif di balik tindakan ini bisa beragam, mulai dari masalah asmara, sakit hati, hingga faktor psikologis.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari penelusuran Surya.co.id, Minggu (7/9/2025), rumah orang tua Tia Angelina yang berada di Jalan Made Kidul Nomor 22, RT003/RW003 Desa Made, Kecamatan Lamongan, tampak tertutup, seperti tidak ada orang di dalamnya.

Tetapi di rumah korban, media hanya ditemui adik korban bernama Rani. Sementara kedua orang tua korban, Setiawan Darmadi dan Evi dikabarkan sudah meninggalkan rumahnya sejak Subuh.

Ketua RT 003 Perumnas Made, Sukirno mengaku hanya mendengar kejadian mutilasi tersebut. "Kepastiannya belum tahu, hanya mendengar termasuk dari Babinkamtibmas," kata Sukirno saat ditemui.

Sukirno sejak pagi mengaku mencoba mendatangi rumah orang tua korban tetapi tidak ada orang yang keluar. "Kami tidak tahu, mereka tidak berpamitan. Mungkin pergi ke Surabaya," kata Sukirno.

Menurut Sukirno, kedua orang tua korban dikenal baik di lingkungannya dan aktif dalam kegiatan kampung. "Juga ikut mengecat trotoar dengan saya," tuturnya.

Mengenai korban TAS, Sukirno mengaku hanya mendengar bahwa wanita itu bermukim di Surabaya. Apakah bekerja atau ada aktivitas lain, ia tidak mengetahui tetapi sudah lama tidak bertemu orang tuanya.

Sementara Kepala Desa Made, Eko Widianto mengungkapkan pihaknya sudah mendatangi rumah orang tua korban. "Saya datang untuk mencocokkan alamat dan nama orang tua, sesuai dengan informasi dari Babinkamtibmas," kata Eko.

Eko menambahkan, pihaknya sekadar memastikan nama orang tua dan alamat rumah. "Yang jelas hanya mencocokkan datanya saja," katanya. Hingga kini pihak desa masih menunggu kepastian informasi selanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi mengevakuasi puluhan potongan tubuh manusia diduga kuat korban mutilasi, berceceran di semak belukar tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto.

Bukti tindakan sadis itu ditemukan, Sabtu (6/9/2025), dengan total 65 potongan masing-masing 63 jaringan tubuh dan potongan kaki kiri, sekitar pukul 14.59 WIB.

Berita selanjutnya Identitas Terungkap! Ceceran Potongan Tubuh di Jalur Pacet-Cangar Ternyata Wanita Muda

Sumber: Surya
Tags
mutilasi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved