Berita Terkini Nasional

Keluarga Yakin Pembunuh Brigadir Esco Tak Akan Tenang meski Masih Dirahasiakan Penyidik

Sampai saat ini kematian Brigadir Esco masih menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar bagi pihak keluarga.

Istimewa/TribunLombok.com
INTEL POLISI TEWAS - Jenazah Brigadir Esco warga Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat ditemukan warga di bawah pohon dengan leher terjerat tali, Senin (25/8/2025). Keluarga yakin pembunuh Brigadir Esco tidak akan tenang meskipun penyidik masih merahasiakan sosok tersangkanya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NTB - Ayah Brigadir Esco Fasca Rely, Samsul Herawadi angkat bicara terkait pelaku di balik kematian anaknya yang belum terungkap. Samsul menuntut penegakan hukum yang tegas bahkan meminta pelaku dijatuhi hukuman mati.

Sampai saat ini kematian Brigadir Esco masih menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar bagi pihak keluarga. Samsul menyampaikan secara terbuka bahwa keluarga besar menuntut agar pelaku pembunuh anaknya dihukum mati.

“Semoga secepatnya pelaku terungkap. Kami minta penegak hukum memberi hukuman yang seberat-beratnya. Bila perlu, kalau hukuman mati memang sesuai dengan keadaan anak saya, ya hukum mati,” ujarnya tegas dalam Podcast TribunLombok.com yang tayang Kamis (11/9/2025).

Keluarga sangat kehilangan sosok Esco yang selama hidup dikenal sebagai pribadi pendiam, ramah, dan tidak pernah terlibat masalah. “Dari keluarga semua merasa kehilangan. Almarhum itu kebanggaan kami. Semua tahu orangnya baik, dan ramah. Gak pernah macam-macam,"ujarnya.

Kuasa hukum keluarga, Lalu Anton Heriawan memastikan kasus ini akan dikawal secara serius. “Saya cuma ingin bilang satu hal. Semoga pelaku menonton ini. Saya yakin dia tidak akan tenang. Sehebat apa pun larinya kebohongan, kebenaran itu pasti akan terungkap. Saya akan kejar sampai manapun,” tegas Anton.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Catur Erwin Setiawan mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sekurangnya 50 saksi. Termasuk istri korban yang juga anggota Polres Lombok Barat

Hasil penyidikan sudah mengungkap sejumlah pihak yang diduga bertanggungjawab, namun dia enggan membeberkannya. "Itu rahasia, tidak bisa kami sampaikan," kata Catur, Kamis (11/9/2025) dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunLombok.com

Ia meminta kepada pihak keluarga untuk bersabar karena penyidik tengah menganalisa hasil pemeriksaan saksi-saksi dan bukti-bukti. "Ini kami mau mengumpulkan alat bukti sebanyak-banyaknya, supaya tersangka tidak lepas," kata Catur. 

Dalam Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan bercak darah di rumah korban di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Lombok Barat

Meski demikian belum terungkap jejak darah ini apakah berkaitan dengan kematian Brigadir Esco atau tidak. "Itu nanti, nanti ya," kata dia.

Jasad Terjerat Tali

Brigadir Esco Fasca Rely ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya dengan kondisi leher terikat tali. Dugaan awal ayah dua anak tersebut mengakhiri hidup. Namun belakangan terungkap berdasarkan hasil visum bahwa Esco meregang nyawa karena dibunuh. 

Penemuan mayat laki-laki dalam kondisi membusuk menggegerkan warga Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025) sekitar pukul 11.30 WITA. 

Jasad pertama kali ditemukan Warga Dusun Nyiur Lembang Dalem Amaq Siun saat akan mencari ayamnya yang hilang. 

Berdasarkan video yang beredar, tampak di lokasi dekat tempat jenazah ditemukan, HP, jam tangan, dan kunci motor di kantong celana. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved