Keyakinan Ayah Brigadir Esco, Briptu Rizka Disebut Tak Sendiri Bunuh Sang Suami

Penyidik menetapkan anggota Polres Lombok Barat, Briptu Rizka Sintiyani sebagai tersangka dugaan pembunuhan terhadap sang suami, yakni Brigadir Esco.

Kolase Tribun Lombok
TERSANGKA PEMBUNUHAN – Kolase foto, Briptu Rizka Sintiani (kiri) dan Brigadir Esco Faska Rely (kanan). Teka-teki Brigadir Esco Fasca Rely, anggota Polsek Sekotong Lombok Barat, yang tewas diduga dibunuh, perlahan mulai menemui titik terang setelah adanya penetapan tersangka. Secara mengejutkan, penyidik menetapkan anggota Polres Lombok Barat, Briptu Rizka Sintiyani sebagai tersangka dugaan pembunuhan terhadap Brigadir Esco. Briptu Rizka tak lain adalah istri Brigadir Esco. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lombok Tengah - Teka-teki Brigadir Esco Fasca Rely, anggota Polsek Sekotong Lombok Barat, yang tewas diduga dibunuh, perlahan mulai menemui titik terang setelah adanya penetapan tersangka.

Secara mengejutkan, penyidik menetapkan anggota Polres Lombok Barat, Briptu Rizka Sintiyani sebagai tersangka dugaan pembunuhan terhadap Brigadir Esco. Briptu Rizka tak lain adalah istri Brigadir Esco.

Penetapan status tersangka terhadap Briptu Rizka itu bak menjawab kecurigaan pihak keluarga, yang menduga ada keterlibatan orang dekat atas kematian Brigadir Esco.

Brigadir Esco ditemukan tewas dalam kondisi terjerat tali di lehernya di kebun yang tak jauh dari rumahnya, Minggu (24/8/2025). Namun, kematian anggota Polsek Sekotong, Lombok Barat tersebut menyisakan sejumlah kejanggalan, baik itu di keluarga maupun di warga.

Sekotong adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Wilayah ini dikenal memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Sekotong berada di bagian barat daya Pulau Lombok. Wilayah ini didominasi oleh perbukitan, teluk, dan garis pantai yang indah. Potensi utama Sekotong adalah sektor pariwisata.

Terdapat banyak pantai dan gugusan pulau-pulau kecil (gili) yang masih alami dan belum sepadat gili di bagian utara Lombok. Beberapa gili terkenal di antaranya, Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis, serta Gili Gede. Selain pariwisata, masyarakat Sekotong juga beraktivitas di sektor perikanan dan pertanian. Pemerintah daerah menganggap Sekotong sebagai kawasan strategis untuk pengembangan masa depan Kabupaten Lombok Barat.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunLombok.com, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik Polda NTB melakukan serangkaian gelar perkara pada hari ini, Jumat (19/9/2025).

Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi menjelaskan, dengan keterlibatan istrinya, ia menduga bahwa pembunuhan terhadap anaknya itu dilakukan dengan perencanaan.

"Tidak mungkin dia sendiri. Mustahil dia sendiri. Paling tidak terlepas dari keluarganya. Dan saya yakin ada pihak luar yang terlibat dalam hal ini," terang Samsul. 

Pihaknya mengharapkan supaya kepolisian melakukan pengembangan terhadap orang-orang yang terlibat dengan adanya aksi pembunuhan. 

Samsul menegaskan, siapapun tersangka pembunuhan pihaknya meminta kebijaksanaan dari kepolisian untuk diadili seberat-beratnya. 

"Kalau memang bersalah (Briptu Rizka) terlepas dari siapapun itu sampai-sampai saya bilang waktu itu meskipun dari keluarga," jelas Samsul. 

"Dan memohon juga ketika pelaku tersangka dari pihak penegak hukum, ketika itu (keadilan) tidak terlaksana dan keluarga tidak puas, kita juga tidak berani jamin apa yang akan terjadi. Bukan mengancam sih cuma ketidakpuasan keluarga akan berbuat fatal," tandas Samsul. 

Ada Bagian Tubuh yang Hilang

Sebelumnya, Samsul Herawadi begitu yakin anaknya merupakan korban pembunuhan.

Brigadir Esco merupakan anggota Intel Polsek Sekotong Lombok Barat yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tubuh membengkak dan leher terjerat. 

Samsul Herawadi kepada Tribun Lombok menyampaikan, banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada jasad Brigadir Esco, ia yakin anaknya dibunuh. 

"Sangat-sangat banyak (kejanggalan). Kalau ditanya hal kejanggalan sangat banyak karena ada anggota tubuh, organ tubuh yang hilang," jelas Samsul, Rabu (27/8/2025). 

Dikatakan warga Bonjeruk Lombok Tengah ini, saat dirinya dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh proses Polres Lombok Barat, dirinya dibacakan penyebab kematian Brigadir Esco. Salah satunya adalah akibat luka yang diakibatkan oleh benda tumpul. 

"Saya bilang begini. Mohon maaf Pak, ini bukan luka. Ini hilang organ tubuh. Bukan luka. Namanya luka itu bekas cuma tidak hilang. Jadi disitu luka itu hilang, bukan luka," tegas Samsul. 

Diberitakan Tribun Lombok, Kasus tewasnya Brigadir Esco Faska Rely dengan kondisi terikat tali di lehar terus diatensi pihak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB).

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Mohammad Kholid mengungkapkan, saat ini pihaknyaa telah membentuk tim gabungan, terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB bersama Polres Lombok Barat. 

Menurut Kholid, kolaborasi tersebut diharapkan mempercepat pengungkapan fakta serta memberikan jawaban yang objektif dan transparan kepada publik.

“Institusi Polri berkomitmen penuh untuk menuntaskan perkara ini dengan menjunjung tinggi prinsip keadilan. Mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak agar kasus ini dapat segera terungkap,” kata Kholid, Selasa (26/8). 

Kholid menjelaskan bahwa sejak laporan diterima, pihaknya telah melakukan serangkaian langkah awal mulai dari identifikasi, olah tempat kejadian perkara (TKP), visum hingga autopsi terhadap jenazah korban.

“Hasil dari proses tersebut saat ini sudah dikantongi penyidik, dan pemeriksaan masih terus dilakukan melalui pendekatan Scientific Crime Investigation. Semua langkah ini dilakukan untuk memastikan perkara dapat diungkap secara terang benderang,” ujar dia.

Berita selanjutnya Sosok Istri Brigadir Esco Disorot, Keluarga Curiga Terduga Pembunuh Anggota Polisi

Sumber: Tribunnews
Tags
suami
bunuh
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved