Program Magang 20 Ribu Lulusan Baru Dinilai Hanya Mampu Serap 0,28 Persen Pengangguran

Rencananya, program magang fresh graduate itu akan mulai dibuka pada 15 Oktober 2025, melalui platform SIAPkerja milik Kementerian Ketenagakerjaan.

Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah
PROGRAM MAGANG NASIONAL - Foto ilustrasi, pencari kerja saat job fair di Lampung Tahun 2016. Pemerintah bakal membuka program pendaftaran program magang fresh graduate atau lulusan baru perguruan tinggi. Adapun sasarannya yakni 20 ribu lulusan baru. Rencananya, program magang fresh graduate itu akan mulai dibuka pada 15 Oktober 2025, melalui platform SIAPkerja milik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Namun, akademisi Ekonomi UIN Raden Intan Lampung, Suhendar, menilai program magang fresh graduate tersebut hanya akan menyerap sekitar 0,28 persen dari total pengangguran di Indonesia yang kini mencapai 7,28 juta orang. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Pemerintah bakal membuka program pendaftaran program magang fresh graduate atau lulusan baru perguruan tinggi. Adapun sasarannya yakni 20 ribu lulusan baru.

Rencananya, program magang fresh graduate itu akan mulai dibuka pada 15 Oktober 2025, melalui platform SIAPkerja milik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Namun, akademisi Ekonomi UIN Raden Intan Lampung, Suhendar, menilai program magang fresh graduate tersebut hanya akan menyerap sekitar 0,28 persen dari total pengangguran di Indonesia yang kini mencapai 7,28 juta orang.

Menurut data BPS, angka pengangguran di Indonesia per Februari 2025 tercatat sebanyak 7,28 juta orang. Dengan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional 4,76 persen. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau pada Februari 2024, angka pengangguran naik sekitar 83 ribu orang atau kenaikan 1,11 persen, secara absolut.

“Kalau dilihat jumlahnya, program ini relatif kecil. Namun tujuan utamanya bukan hanya mengurangi angka pengangguran, melainkan memberi kesempatan lulusan baru mendapat pengalaman kerja yang sering jadi syarat minimum rekrutmen. Jadi, lebih sebagai sarana pelatihan on-the-job training,” ujar Suhendar, Jumat (3/10/2025).

Bisa Turunkan Angka TPT

Ia menjelaskan, jika dikelola dengan baik, program magang nasional bisa menurunkan angka pengangguran terbuka.

“Fresh graduate yang tadinya menganggur bisa masuk kategori bekerja. Tapi syaratnya harus ada keterkaitan erat dengan peluang kerja tetap, standar gaji, dan pelatihan. Kalau hanya sebatas program jangka pendek, dikhawatirkan malah memindahkan masalah dari pengangguran terbuka menjadi pengangguran terselubung,” jelasnya.

Dari perspektif jangka menengah dan panjang, Suhendar menekankan bahwa program magang harus menjadi jembatan masuk ke pekerjaan formal.

“Kalau setelah magang ada peluang kerja permanen, maka akan meningkatkan kualitas SDM, mempercepat transisi dari kampus ke dunia kerja, serta memperbaiki kecocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Itu baru terasa manfaatnya,” katanya.

Kampus Tunggu Juknis

Di sisi lain, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Lampung siap menyambut program magang fresh graduate Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). 

Ketua Aptisi Wilayah II-B Lampung, Ir Firmansyah Y Alfian mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu petunjuk teknis alias juknis dari pemerintah pusat.

"Kesiapan infrastruktur kampus terhadap program dari Kemenaker tersebut telah siap, hanya menunggu juknisnya saja dari pemerintah pusat," kata Firmansyah Y Alfian, Jumat (3/10/2025). 

Diteruskannya, bahwa jumlah lulusan dari 69 perguruan tinggi swasta (PTS) di Lampung jika dirata-rata ada sekitar 8.000-10.000 lulusan D3 hingga S1.

"Berdasarkan treasure studi artinya bahwa yang memanfaatkan waktu tunggu belum terlalu tinggi yakni antara 20-30 persen yang terserap di dunia kerja," ujar mantan Rektor IIB Darmajaya tersebut. 

"Termasuk mereka yang berwirausaha jika rata-rata karena ada yang bisa sampai 70 persen waktu tunggu dengan kondisi pts berbeda-beda. Terus terang terkait program magang kami menyambut baik, harapannya tentu setelah magang nanti peserta magang bisa diperkerjakan di perusahaan yang melakukan perekrutan magang tersebut," kata Firmansyah. 

Pihaknya khawatir jangan sampai saat kegiatan magang tidak dioptimalkan dengan potensi yang dimiliki. "Jangan sampai pada saat magang tidak dioptimalkan sesuai dengan potensi yang dimiliki," imbuhnya.

Bisa Lahirkan Wirausaha Baru

Suhendar juga menambahkan, program magang nasional dinilai bisa menjadi stimulus lahirnya wirausaha baru. Namun, tidak otomatis. Menurutnya, perlu ada integrasi pelatihan kewirausahaan ke dalam kurikulum magang, fasilitasi akses modal, dukungan ekosistem seperti inkubator bisnis dan regulasi ramah UMKM, serta perubahan mindset peserta agar tidak hanya mencari kerja, melainkan juga mampu menciptakan kerja.

Suhendar juga menyoroti dampak makroekonomi dari program ini.

“Dalam jangka pendek, program magang lebih berfungsi sebagai penenang sosial dan shock absorber untuk menekan angka pengangguran secara statistik. Namun, manfaat riil terhadap ekonomi baru terasa jika peserta setelah magang benar-benar diangkat sebagai karyawan atau berwirausaha."

"Saat itu produktivitas meningkat, kontribusi terhadap PDB dan pajak pun ikut naik,” paparnya.

Lebih jauh, ia menilai peran pemerintah daerah (pemda) juga sangat strategis dalam menekan angka pengangguran terdidik sekaligus menumbuhkan ekonomi lokal.

Caranya dengan menghubungkan pendidikan dengan industri lokal, meningkatkan kompetensi lulusan melalui sertifikasi dan pelatihan berbasis potensi daerah, mencetak wirausaha muda dengan dukungan permodalan, hingga mengoptimalkan sektor unggulan daerah.

“Dengan strategi ini, pemda tidak sekadar menurunkan angka pengangguran secara jangka pendek, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan. Lulusan terdidik bukan hanya pencari kerja, tapi juga penggerak pertumbuhan ekonomi di daerah,” pungkas Suhendar.

Siapkan Fitur Pendukung

Mengutip kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pendaftaran magang fresh graduate akan dibuka melalui platform SIAPkerja milik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Pada pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli pada Selasa (30/9/2025) siang, Airlangga telah mempersiapkan fitur-fitur pendukung pada platform tersebut untuk kemudian dibahas secara lebih detail.

"Program ini diharapkan nanti bisa launching tanggal 15 Oktober," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa. Selanjutnya, Airlangga akan mulai berkoordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), hingga badan usaha milik negara (BUMN) untuk mendata ketersediaan kuota magang yang akan dibuka pada saat pendaftaran tahap pertama.

Setiap perusahaan harus menyetorkan jumlah kebutuhan dan posisi pekerjaan yang akan dibuka. Kemudian pada pekan ini, seluruh data tersebut dimasukkan ke dalam sistem SIAPkerja.

"Perusahaan-perusahaan diharap melisting demand mereka, setiap perusahaan, berapa job yang terbuka, dan kemudian nanti tanggal 15, para lulusan satu tahun bisa mulai mengakses ke halaman yang SIAPkerja, kemudian mereka bisa mendaftar," ucapnya.

Berlangsung Selama 6 Bulan

Untuk diketahui, pada tahap pertama ini pemerintah akan membuka kuota magang fresh graduate untuk 20.000 peserta. Program magang akan berlangsung selama enam bulan, yakni Oktober 2025 sampai Maret 2026.

Nantinya tiap peserta akan diperbolehkan memilih lebih dari satu posisi pekerjaan untuk didaftarkan dalam seleksi. Setidaknya terdapat sekitar 951.000 fresh graduate dari perguruan tinggi S1 hingga D3 dengan masa kelulusan maksimal 1 tahun yang telah terdata dalam sistem SIAPkerja dan dapat mengikuti pendaftaran program magang fresh graduate ini.

"Jadi lulusannya sudah ada, sehingga nanti mereka yang mendaftar, kalau lulusnya memang dalam satu tahun itu sudah ada databasenya di sana," tuturnya. Sebagai informasi, para peserta magang fresh graduate akan diberikan uang saku sebesar upah minimum provinsi (UMP) per bulannya. Uang saku atau gaji tersebut akan ditanggung oleh pemerintah sepenuhnya. Pemerintah sendiri telah mengalokasikan anggaran total Rp 396 miliar, atau masing-masing sebesar Rp 198 miliar untuk 2025 dan 2026.

Pemerintah berencana menambah kuota magang fresh graduate hingga mencapai 100.000 peserta apabila pendaftaran tahap pertama ini diminati masyarakat.

Untuk diketahui pula, program magang ini masuk dalam 8 Paket Stimulus ekonomi yang akan diimplementasikan pemerintah pada Kuartal IV 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di industri.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama / Bayu Saputra / Kompas.com )

Berita selanjutnya Kecurigaan Warga, Nindia COD Mobil Subuh-subuh, Bos Jual Beli Tewas Mengenaskan

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved