Berita Terkini Nasional

Pergi ke Kamboja Tanpa Pamit dan Ilegal, Argo Kini Dikabarkan Tewas Penuh Lebam

Argo diduga meninggal dunia karena mengalami penganiayaan di Kamboja. Bahkan sebelum meninggal dunia sempat dirawat.

Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
KAMAR JENAZAH- Foto kamar jenazah RSUD Bob Bazar Kalianda. Pergi ke Kamboja tanpa pamit dan ilegal, Argo kini dikabarkan tewas penuh lebam. 

Ega menceritakan, kepergian abangnya ke Kamboja terjadi pada April 2024 tanpa pamit kepada keluarga.

"Awal pergi pada Bulan April 2024 lalu, dia tidak pamit ke keluarga. Tiba-tiba kami dapat kabar dari almarhum kalau dia sudah di Kamboja," ujar Ega.

Setibanya di sana, Argo mengaku bekerja di restoran dan sempat sering berkomunikasi dengan keluarga. Namun, intensitas komunikasi mulai berkurang pada tahun 2025.

Kronologi Dugaan Penganiayaan

Komunikasi terakhir Argo dengan keluarga terjadi pada 15 September 2025, saat ia meminta dikirimkan uang Rp 500 ribu untuk biaya makan, karena gaji atau uang makannya belum keluar.

"Sempat video call, cuma dia bilang sudah pindah tempat kerja, tidak di resto lagi karena resto sudah tutup," sambungnya.

 Argo tidak pernah memberi tahu nama perusahaan tempat kerjanya yang baru. Belakangan, keluarga baru mengetahui bahwa Argo bekerja di kantor scam Kamboja.

Pada 17 September 2025, Ega mencoba menghubungi Argo untuk menagih pinjaman uang tersebut, tetapi tidak mendapat respons.

Argo baru membalas pada 20 September 2025 dengan alasan belum menukar uang.

Setelah itu, komunikasi terputus total.

Selama di Kamboja, Argo, yang dikenal sebagai sosok tertutup dan memiliki riwayat kelainan jantung, tidak pernah bercerita mengenai keluh kesahnya, selain masalah uang makan.

Pada 29 September 2025, Ega dihubungi seseorang melalui WhatsApp yang mengirimkan foto Argo dengan kondisi wajah penuh lebam.

"Kami dikirim foto abang saya dengan keadaan sudah lebam-lebam di bagian wajah. Langsung kami cari tahu, dan dikirimnya satu akun Facebook warga Vietnam yang menolong abang saya di Kamboja," cerita Ega.

Melalui bantuan penerjemah, keluarga akhirnya berkomunikasi dengan warga Vietnam tersebut via Telegram dan terkejut mengetahui bahwa Argo sudah empat hari dirawat di rumah sakit.

"Artinya kami baru tahu keadaan abang kami di hari kelima dengan kondisi yang mengenaskan itu," ucap Ega.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved