Berita Terkini Nasional

Siasat Licik Ganda Nainggolan Bunuh Teman Gegara Utang, Kubur Jasad di Bawah Pohon Kopi

Ganda Nainggolan ternyata meminjam uang tersebut tanpa sepengetahuan istrinya kepada Melky dengan menjaminkan motor.

TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
DITAHAN - Tampang Ganda Nainggolan, pembunuh Melky Perangin-Angin, saat digiring di Mapolres Tanah Karo, Jumat (3/10/2025). Siasat licik Ganda Nainggolan bunuh teman gara-gara utang Rp 5 juta buat judi online. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL) 

Selanjutnya pelaku pun menguburkan jasad korban di lokasi.

Keesokan harinya, Selasa (17/9/2025) dini hari, pelaku kembali ke lokasi untuk mengambil barang bukti seperti jaket, celana, dan baju.

Barang bukti tersebut lantas dibuang ke parit di wilayah Kabanjahe. 

Pelaku pun memecahkan ponsel korban untuk menghilangkan jejak.

3. 10 Hari Pelarian Pelaku

Ganda Nainggolan pun setelah membunuh temannya langsung melarikan diri.

Selama pelariannya, Ganda Nainggolan mengaku sempat pergi ke sejumlah wilayah mulai dari Kabupaten Karo hingga ke luar wilayah. 

Ganda mengaku setelah mencoba kabur ia tak lagi tenang.

Dirinya mengaku, pelarian terakhirnya di kawasan Balige, Kabupaten Toba. 

"Saya terakhir di Balige, setelah itu saya enggak tenang. Terus dari Balige saya langsung ke Polres Karo menyerahkan diri," ujar Ganda saat dihadirkan di konferensi pers di Mapolres Tanah Karo, di Jalan Veteran, Kabanjahe, Jumat (3/10/2025) 

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Eriks Nainggolan, selama melakukan upaya melarikan diri Ganda memiliki pegangan sejumlah uang yang ia dapat dari hasil menjual perhiasan milik Melky Perangin-Angin.

Dirinya menjelaskan, dari uang yang kini tersisa sebesar Rp 12.221.000 itu digunakan pelaku untuk menginap di sejumlah wilayah pelariannya. 

"Jadi dari hasil penjualan perhiasan korban, digunakan pelaku untuk melarikan diri. Dia mengaku selalu berpindah-pindah hotel," ujar Eriks. 

Hal tersebut dibenarkan Ganda, yang mengaku ia bisa berpindah-pindah tempat menginap dalam satu malam sekitar tiga hingga empat kali. 

"Iya pak satu malam bisa tiga sampai empat kali pindah," kata Ganda. 

Kembali diungkapkan Eriks, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Ganda mengaku pertama kali kabur ke wilayah Desa Raya, Berastagi.

Di sana, ia menginap di salah satu penginapan dan berencana untuk menjual perhiasan milik Melky namun di kawasan Berastagi. 

"Tapi karena di Berastagi toko emasnya tidak mau menerima, dia menjualnya ke kawasan Kabanjahe. Setelah itu dia mendapatkan uang sekitar Rp 31 juta dan langsung membeli telepon seluler kemudian melarikan diri lagi," ucapnya. 

Dalam pelarian pertama ke luar wilayah Kabupaten Karo, Eriks menjelaskan Ganda langsung menuju ke Kota Pematang Siantar.

Di sana, Ganda mengaku menginap selama empat hari. 

"Selanjutnya dari Siantar, Ganda berangkat ke Parapat hingga akhirnya ke Balige," ungkapnya. 

Saat menyerahkan diri ke Mapolres Tanah Karo pada Jumat (26/9/2025) Ganda diketahui datang seorang diri dengan mengendarai sepeda motor miliknya.

Usai mengakui perbuatannya di personel piket, selanjutnya Ganda diserahkan ke Satreskrim untuk dilakukan pemeriksaan secara mendalam.

Atas perbuatannya, Ganda Nainggolan dijerat dengan Pasal 340 jo 338 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ia terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Berita Selanjutnya Pria di Karo Tega Bunuh Teman Gara-gara Takut Kebohongannya Diketahui Istri

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved