Berita Terkini Nasional
Peran Nunung dalam Kasus Penyekapan Pasutri di Pondok Aren
Peran perempuan bernama Nunung (52) alias (NN) dalam kasus penyekapan dan penyiksaan pasangan suami istri.
Tribunlaampung.co.id, Banten - Peran perempuan bernama Nunung (52) alias (NN) dalam kasus penyekapan dan penyiksaan pasangan suami istri dan dua rekannya di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Melansir pemberitaan Warta Kota, Nunung berperan sebagai koordinator lapangan yang memancing korban agar mau ikut.
"Saudari NN itu perannya sebagai koordinator lapangan, kemudian memancing agar korban mau ikut, kemudian memeras korban,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (16/10/2025).
Sementara, VS memerintahkan salah satu tersangka untuk merekam kejadian tersebut, yang videonya kini viral di berbagai akun media sosial. Selain itu, VS juga bertugas menjaga korban agar tidak melarikan diri serta menyediakan rumah sebagai tempat penyekapan.
"Kemudian tersangka yang keempat adalah HJE, 25 tahun. Perannya itu ikut menyiksa korban. Kelima, tersangka S, 35 tahun, sebagai eksekutor, menyiksa korban dan juga menyediakan rumah,” ungkap Ade Ary.
Selain itu, APN sebagai tersangka yang merekam video dan turut membawa empat korban dari wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Ketujuh, Z berperan menyiksa korban.
Sementara, I sebagai eksekutor, koordinator lapangan, menyediakan mobil, dan juga menyiksa korban.
“Kemudian yang kesembilan, saudara MA ini usianya 39 tahun. Perannya menyediakan rumah,” kata dia.
Sejauh ini penyidik Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih memeriksa para tersangka secara intensif terkait hubungan hingga motif tindak pidana.
Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 333 KUHP dan/atau Pasal 368 KUHP dengan ancaman pidana 9 tahun penjara.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan tiga pria tanpa baju duduk saling membelakangi.
Mereka tampak mengoleskan cairan yang disebut balsem ke punggung masing-masing, sementara di tubuh mereka terdapat luka-luka.
Padahal, pada punggung mereka terdapat luka.
Menurut keterangan tertulis unggahan tersebut, peristiwa bermula saat sepasang suami istri (pasutri) berniat membeli mobil dan bertemu pelaku di wilayah Pondok Aren.
Pada hari itu, suami mengajak dua rekannya untuk menemani.
Namun, saat pertemuan berlangsung, pasutri dan dua rekannya malah dibawa ke sebuah rumah oleh sekelompok pria.
“Di lokasi itu, tiga pria korban mengalami penganiayaan, sementara sang istri berhasil melarikan diri setelah dua hari disekap oleh para pelaku,” tulis akun Instagram tersebut.
Kronologi kejadian
Sebelumnya, peristiwa ini bermula pada Sabtu (11/10/2025) pukul 22.30 WIB saat keempat korban, terdiri dari sepasang suami istri dan dua rekan lainnya, bertemu salah satu tersangka, N (52), di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pertemuan itu terkait transaksi jual beli sebuah mobil tahun 2021.
Saat itu korban mentransfer uang muka (DP) sebesar Rp 49 juta ke rekening tersangka N.
Ketika memesan makanan, tersangka N dan beberapa orang lainnya datang ke TKP dan langsung merampas handphone dan tas milik korban.
Tersangka N dan beberapa tersangka lain lalu berteriak 'kooperatif, kooperatif', sambil memasukkan keempat korban ke dalam mobil.
Mata para korban ditutup kain hitam dan mereka dibawa ke sebuah rumah di Tangerang Selatan milik tersangka MA (39).
Setibanya di lokasi, korban dimasukkan ke sebuah kamar di lantai dua.
Salah satu korban, perempuan yang merupakan istri salah satu korban laki-laki, berhasil melarikan diri pada keesokan paginya pukul 05.00 WIB saat pelaku lengah dan tertidur.
Ia lalu menumpang motor yang lewat dan melanjutkan perjalanan menggunakan taksi ke Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi.
Korban Dicambuk
Salah satu korban, Indra alias Riky menceritakan kejadian yang dialaminya disiksa bersama dua rekannya, Nurul alias Ibenk dan Ajit Abdul Majid.
Ia mengaku diserang pelaku secara membabi buta.
"Kaki, paha, bibir, kepala pada benjol diserang membabi buta," kata Indra dalam video wawancara bersama polisi, Jumat (17/10/2025), dikutip Kompas.com
Lebih lanjut, korban bernama Ajit mengaku dipukuli dan dicambuki para pelaku tanpa henti dan bergantian menggunakan berbagai alat.
Bahkan disundut pakai rokok.
"Ada yang pakai selang, kabel, gantungan baju, bahkan hanger kawat itu dipakai untuk mencambuki seluruh tubuh bagian belakang," kata Indra.
"Tubuh kami juga disundut rokok," lanjutnya.
Sementara, Nurul menyebut pelaku tidak mempunyai rasa kemanusiaan kepada para korban.
"Kayak bukan manusia, bang. Saya kayak bukan manusia yang enggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang,” ujar Nurul sambil menangis.
Ketiganya tidak mengetahui secara pasti total berapa jam yang menerima siksaan. Mereka hanya mengingatkan mulai mengalami penderitaan pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
“Sampai ke rumah penyekapan, di siksa sampai Subuh, istirahat satu jam dua jam, disiksa lagi. Pokoknya sebentar-sebentar disiksa. Sangat kejam sekali,” kata Ajit.
Dalam kasus ini, korban penyekapan berjumlah empat orang. Mereka diculik oleh para pelaku dari sebuah angkringan kawasan Jagakarsa, Jakarta, lalu dibawa menuju Pondok Aren pada Sabtu (11/10/2025) malam.
Namun beruntungnya, istri Indra bernama Dessi Juwita berhasil melarikan diri dan melaporkan tindak pidana ke Polda Metro Jaya pada Senin (13/10/2025).
Berdasarkan laporan itu, sebanyak sembilan pelaku yang terdiri delapan laki-laki dan satu perempuan ditangani oleh Unit III Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada hari yang sama
(Tribunlampung.co.id/Warta Kota)
| Alasan Sebenarnya Remaja Bunuh Pacar hingga Buang Jasadnya ke Sungai, Cemburu |
|
|---|
| Pembunuh Wanita hingga Buang Jasad ke Sungai Bungo Ditangkap Polisi, Ternyata Pacarnya |
|
|---|
| Ular Piton 5 Meter Ditemukan Sembunyi di Bawah Lantai Ruang Tamu Rumah Warga |
|
|---|
| Remaja Bunuh Pacar Gegara Sering Pergi ke Hotel Bareng Pria Lain, Mengaku Hamil |
|
|---|
| Awal Mula Wanita Muda Tak Berpakaian Lengkap Ditemukan di Semak Belukar, Terkulai Lemas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/KASUS-PENYEKAPAN-Mengenal-sosok-Nunung-alias.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.