Permintaan Terakhir Endang Sebelum Dibunuh Suami, Sempat Cekcok Usai Tutup Bar
Permintaan terakhir Endang Sulastri (41) sebelum dibunuh suaminya, Kamal Mopangga (33), setelah keduanya sempat cekcok seusai tutup bar.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bali - Permintaan terakhir Endang Sulastri (41) sebelum dibunuh suaminya, Kamal Mopangga (33), setelah keduanya sempat cekcok seusai tutup bar.
Sebelum tewas digorok Kamal menggunakan pisau pemotong kelapa, Endang sempat meminta kepada suami sirinya itu untuk memijat punggungnya, sebelum tidur.
Namun ternyata, permintaan itu menjadi peluang bagi Kamal, yang terlanjur sakit hati, untuk menghabisi nyawa istrinya.
Insiden pembunuhan terhadap Endang dilakukan Kamal di Jalan Patimura, Legian, Kuta, Badung, Bali, pada Sabtu (11/10/2025).
Legian adalah satu di antara kawasan wisata terkenal yang terletak di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Wilayah ini berada di antara Pantai Kuta dan Seminyak, menjadikannya satu di antara destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunBali.com, jasad korban pertama kali ditemukan oleh anak angkatnya pada Senin, 13 Oktober 2025.
Korban meninggal dunia dalam kondisi leher nyaris putus lantaran digorok menggunakan pisau sebanyak 3-4 kali.
Korban berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur dan merantau ke Bali. Ia dikenal banyak orang sebagai sosok pekerja keras.
Endang mengelola sebuah bar di kawasan Legian dan menjalani kehidupan rumah tangga bersama pelaku.
Kamal Mopangga merupakan karyawan yang juga merupakan suami siri korban.
Motif Pembunuhan
Kapolsek Kuta Kompol Agus Riwayanto Diputra menjelaskan, sakit hati menjadi yang menjadi latar belakang Kamal membunuh Endang.
"Tersangka membunuh karena sakit hati," ungkap Kompol Agus dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Jumat (17/10/2025).
Berdasarkan pengakuan tersangka, korban mencaci maki hingga melakukan penghinaan yang mengarah pada isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Korban mengungkit suku dan marga tersangka. Hal itulah yang membuat emosi tersangka memuncak.
"Menurut pelaku karena korban rasis," terang Agus.
Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, pasangan ini memang kerap cekcok.
Awalnya, pada Sabtu sekitar pukul 20.00 WITA, tersangka bersama korban pulang ke rumah kontrakan setelah tutup Bar Pantai.
Saat perjalanan pulang, mereka berdebat mengenai pekerjaan di bar pantai. Ketika itu korban menyuruh tersangka untuk terus membantu Riyan di bar.
Tersangka menjawab agar korban berubah dan menghargai pekerjaan yang sudah ia lakukan.
Korban lantas berkata kasar dan mencaci maki tersangka dengan kata binatang dan membawa-bawa suku dan keturunan keluarga.
Setelah sampai di rumah tidak ada pembicaraan apa pun. Korban langsung ke dalam kamar sedangkan tersangka ke toilet.
Selanjutnya, tersangka duduk di depan rumah sambil merokok dan ngopi.
Di situ tersangka merasa sakit hati dan berencana menghabisi nyawa korban.
Tak berselang lama, tersangka langsung pergi kembali ke bar pantai untuk mengambil pisau pemotong kelapa.
Tersangka membawa pisau yang tersimpan di bawah bantal bagian belakang bar ke dalam jok sepeda motor dan selanjutnya kembali pulang.
Ketika nyawanya akan dihabisi pelaku. Endang belum tidur. Endang justru meminta Kamal memijat punggungnya.
Saat itulah, Kamal melihat ada kesempatan dan langsung menggorok leher Endang sebanyak empat kali sayatan searah.
Berita selanjutnya Gara-gara 1 Kalimat di Grup WA atas Kematian Timothy, Nasib Vita Kini Terancam
dibunuh
| Mandor Proyek Tewas dengan Luka Terbuka di Leher, 3 Pekerja Diburu Polisi |
|
|---|
| Keinginan Terakhir Istri Sebelum Tewas Dibunuh Suami, Ketua RT Tak Menyangka |
|
|---|
| Keinginan Dina Oktavia sebelum Tewas Dibunuh, Ibu Tak Menyangka Itu Perpisahan Terakhir |
|
|---|
| Curhat Dina Oktavia Sebelum Dibunuh Atasan, Heryanto: Rumah Sepi, Saya Khilaf |
|
|---|
| Di Mana Istri Heryanto Saat Dina Dibunuh dan Dirudapaksa di Rumah? Kadus Buka Suara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Briptu-Akbar-anggota-Resmob-Polres-Parepare.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.