Berita Terkini Nasional

Siswi SMP di Sumsel Dianiaya Adik Kelas Gegara Salah Kirim Stiker ke WhatsApp Pelaku

Atas tindakan pembullyan itu, Zazili sangat menyesalkan. Apalagi tindakan tersebut karena mencoreng dunia pendidikan.

Editor: taryono
IG @info.muratara/TRIBUNSUMSEL.COM, EKO HEPRONIS
PERUNDUNGAN -- Tangkap layar unggahan di akun instagram @info.muratara yang diposting, Kamis (16/10/2025). Terlihat seorang siswi SMP di Muratara memukuli sesama siswi. Siswi SMP di Sumsel Dianiaya Adik Kelas Gegara Salah Kirim Stiker ke WhatsApp Pelaku. 

Tribunlampung.co.id, Sumsel - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, Zazili ungkap fakta terbaru kasus siswi SMP Karang Jaya Muratara dianiaya adik kelasnya.

Menurutnya penganiayaan terjadi gegara korban salah mengirim stiker ke WhatsApp pelaku. 

Atas tindakan pembullyan itu, Zazili sangat menyesalkan. Apalagi tindakan tersebut karena mencoreng dunia pendidikan.

"Pihak sekolah sudah memanggil wali murid dari korban dan wali murid dari pelaku untuk melakukan mediasi,"kata Zazili dilansir dari Tribunsumsel.com, Minggu (19/10/2025).

Diterangkan Zazili dalam mediasi, kedua belah pihak sudah sepakat untuk damai dan dilakukan dengan cara adat, yaitu tepung tawar.

Mediasi ini dilakukan sebelum video perundungan tersebut tersebar di media sosial dan menjadi viral.

Namu setelah video tersebut beredar, pihak sekolah baru mengetahui kronologi sebenarnya.

Sebagai tindak lanjut terhadap video yang beredar tersebut, Dinas Pendidikan mengambil langkah untuk mengadakan pertemuan lanjutan dengan mengikutsertakan Camat Karang Jaya, Lurah Karang Jaya, Kepala Desa Embacang Baru Ilir, Perwakilan dari Koramil Karang Jaya, Perwakilan dari Polsek Karang Jaya, wali siswa dari korban dan wali siswa dari pelaku.

Baca juga: Viral Siswi SMP di Muratara Jadi Korban Perundungan Adik Kelas, Orang Tua Resmi Lapor Polisi

Baca juga: Kasus Perundungan Pelajar Viral di Muratara Lakukan Tradisi Tepung Tawar, Upaya Awal Perdamaian

Perundungan Disebabkan Pelaku Tersinggung Korban Salah Kirim Stiker Kemudian dihapus.

Zazili menyebut perundungan dipicu oleh korban yang salah mengirimkan gambar stiker WA ke pelaku.

Tidak berselang lama, korban menghapus stiker WA tersebut.

"Karena korban menghapus pesan ini, pelaku merasa tersinggung,"jelasnya.

Keesokan harinya korban diajak oleh pelaku untuk pulang bersama. Pelaku dan korban berboncengan dengan sahabat masing-masing. Di tengah jalan,

"Korban diminta pelaku untuk berhenti dan menepi. Lalu siswa yang merekam video tersebut menendang motor korban dan terjadilah tindakan perundungan tersebut oleh pelaku," ujarnya

Dari pihak sekolah telah memberikan skorsing selama 1 minggu terhadap pelaku. Sementara itu, keluarga korban perundungan meminta agar pelaku perundungan dikeluarkan dari sekolah.

"Tentunya Dinas Pendidikan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perundungan termasuk siswa lain yang menjadi penonton tanpa melakukan tindakan pencegahan dalam video tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, keluarga korban juga sudah membuat laporan polisi terkait kasus ini. 

Meski sebelumnya, pihak korban dan pelaku sudah melakukan tepung tawar sebagai simbolisasi perdamaian.

Keluarga berharap pelaku dihukum sebagai bentuk efek jera dan tidak lagi melakukan perundungan kepada orang lain.

"Sementara  kita terima dulu, namun tetap dengan ketentuan-ketentuan karna yang dilaporkan juga anak," ungkap Kapolres Muratara, AKBP Rendy Surya Aditama melalui Kasat Reskrim Iptu Nasirin.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Riski Saputra Masih Misterius, Keluarga Harap Polisi Segera Menangkapnya

 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved