Berita Terkini Nasional
Fitri Ibu 2 Anak yang Diceraikan Suami setelah Jadi PPPK Diancam Gegara Curhatan Viral
Fitri sempat mencurahkan isi hatinya diceraikan suami jelang dilantik sebgai PPPK padahal selama ini mereka berjuang bersama.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Aceh - Melda Safitri alias Fitri ibu dua anak yang diceraikan suami setelah jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diancam seusai curhatannya viral di media sosial.
Fitri sempat mencurahkan isi hatinya diceraikan suami jelang dilantik sebgai PPPK padahal selama ini mereka berjuang bersama.
Seolah Fitri dicampakan begitu saja oleh sang suami yang kini telah menjadi PPPK.
Selama hidup bersama suaminya itu, Fitri hidup dari berdagang sayur. Namun cekcok yang dipicu persoalan sepele membuat Fitri kini berstatus janda anak dua.
Awalnya suami mengamuk gara-gara tak ada lauk makan di rumah hingga tega menceraikan Fitri.
Fitri pun merasa pilu hingga curhat di media sosial sampai viral. Kini Fitri si pedagang sayur selain diceraikan suaminya yang baru lulus PPPK, malah mendapatkan ancaman bakal dipenjara.
Padahal Fitri dan dua anaknya telah diusir suaminya dari rumah. Peristiwa viral ini terjadi di Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Sang suami yang kini menjadi PPPK Satpol PP mengajukan gugatan cerai diduga karena telah memiliki wanita lain.
Gugatan cerai ini dilakukan 5 hari jelang pelantikan PPPK. Namun sayang, karena video viral tersebut, kini nasib Fitri dan tetangganya turut terancam.
Hal itu tak lain karena pria yang bekerja sebagai Satpol PP ini tidak terima masalah rumah tangganya diketahui publik.
Dilansir TribunMedan.com, kabar pengancaman yang dialami Safitri dan tetangganya ini disampaikan pemilik akun @Lovika Susana Dewi Bangun lewat Facebooknya.
Dalam pernyataannya, Lovika menjelaskan bahwa Safitri dan tetangganya mendapatkan intimidasi dan ancaman dari pihak yang terkait.
Hal itu lantaran tak terima sang tetangga memposting video momen perpisahan Safitri.
"Kak Safitri dan tetangganya mendapatkan intimidasi dan ancaman dari pihak-pihak terkait kalian bisa tebak siapa," kata Lovika, dilansir dari Tribun Sumsel.
"Yang paling parahnya tetangga Kak Safitri diintimidasi bahkan diancam akan dipenjarakan karena tidak terima dan marah memposting video tersebut," sambungnya.
Lovika pun menanyakan unsur pidana dalam video yang diunggah sang tetangga tersebut.
Menurutnya, tidak ada unsur pidana hingga foto yang bersangkutan dalam postingan tersebut.
"Dimana letak unsur pidana, dimana delik hukum dalam video tersebut?"
"Yang mana dalam video tersebut tidak ada foto yang bersangkutan, tidak ada kata-kata kasar berupa cacian dan tidak menyembutkan nama, dimana unsur pidananya?" terangnya.
Hal itu murni ingin memposting momen perpisahan Safitri yang dilepas oleh tetangganya.
"Itu murni hanya momen perpisahan antara tetangga Kak Safitri yang Kak Safitri yang mau pergi," katanya.
"Kok ya bisa tetangga Kak Safitri diintimidasi, bahkan diancam akan dipenjarakan?" sambungnya.
Ia pun mengingatkan kepada oknum yang mengintimidasi dan mengancam Safitri dan tetangganya untuk stop.
"Hati-hati kalian yang mengancam dan mengintimidasi Kak Safitri dan tetangganya, jangan macam-macam, stop, jangan lanjutkan," tandas Lovika.
Sebelumnya, Safitri sempat menguak kronologi di balik suami yang menceraikannya.
Melansir Tribun Medan, Safitri mengungkapkan, penyebab perceraian bermula dari pertengkaran kecil di rumah ketika suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan.
Pertengkaran ini terjadi tepat tiga hari sebelum suami menerima SK PPPK.
"Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah."
"Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apapun tidak ada di rumah," ujar Safitri dengan suara bergetar.
Suami Safitri terus marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya.
Malam itu juga, suami Safitri pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.
Amarah suami Safitri terus berlanjut hingga keesokan harinya.
Karena kesal, Safitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar.
"Saya balas lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. 'Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?'."
"Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus," ungkapnya.
Saat Safitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.
Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan kata cerai di hari itu juga.
"Dia langsung bilang ke saya, kamu Safitri saya ceraikan 1, 2, 3. Lalu dia pergi membawa bajunya," ungkap Safitri.
Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK.
Safitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK.
"Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga," ujar Safitri.
Namun, lanjutnya, harapan tersebut justru pupus.
"Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu," tuturnya kecewa.
Safitri bahkan mengaku sudah sejak jauh hari membantu menyiapkan pakaian dan atribut Korpri untuk pelantikan suaminya sebagai PPPK.
Semua perlengkapan ini dibeli dari hasil ia berjualan cabai dan sayuran di pasar.
"Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan."
"Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK," tutur Safitri lirih.
Jauh sebelum ini, Safitri mengungkap jika dulu pernikahannya memang sempat tidak direstui oleh ibu mertua.
Bahkan, setelah mereka menikah pada tahun 2020, mertua sering ikut campur.
"Sampai dulu suami saya itu pernah bantu saya cuci piring, pernah bantu saya menyuci."
"Itu dia bicarakan ke orang-orang. Seperti seorang tua tadi dia bicarakan ke tetangga-tetangga dia."
"Dia bilang anak saya dibubudak-budak oleh dia, sama tetangga-tetangga. Dia suruh perempuan bantu."
"Awalnya saya diam, tapi lama-lama saya diinjak," timpalnya.
Saat ini, Safitri mengaku sangat kecewa. Ia sudah bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya untuk kembali.(*)
Berita Selanjutnya Pria Pantau Istri di Penginapan Pakai Drone setelah Curiga Selingkuh, Paginya Digerebek
| Pembunuh Wanita hingga Buang Jasad ke Sungai Bungo Ditangkap Polisi, Ternyata Pacarnya |
|
|---|
| Ular Piton 5 Meter Ditemukan Sembunyi di Bawah Lantai Ruang Tamu Rumah Warga |
|
|---|
| Remaja Bunuh Pacar Gegara Sering Pergi ke Hotel Bareng Pria Lain, Mengaku Hamil |
|
|---|
| Awal Mula Wanita Muda Tak Berpakaian Lengkap Ditemukan di Semak Belukar, Terkulai Lemas |
|
|---|
| ART Nekat Mencuri Harta Majikan Demi Transfer Uang ke Suami, Kerugian Rp 28 Juta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.