Berita Terkini Nasional
Mandor Proyek Tewas dengan Luka Terbuka di Leher, 3 Pekerja Diburu Polisi
Sedangkan di dekat jasad mandor proyek tersebut terdapat gergaji kayu yang berlumuran darah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bali - Seorang mandor proyek irigasi bernama Wayan Sedhana ditemukan tewas mengenaskan dengan luka terbuka di leher.
Sedangkan di dekat jasad mandor proyek tersebut terdapat gergaji kayu yang berlumuran darah.
Kuat dugaan Wayan Sedhana menjadi korban pembunuhan sehingga polisi memburu pekerja korban yang berasal dari Pulau Jawa.
Jasad mandor proyek itu pertama kali ditemukan oleh AA Sri Adnyani pada Sabtu, 25 Oktober 2025 di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali.
Saat ditemukan, jasad Wayan Sedhana dalam kondisi benar-benar mengenaskan. Lehernya terdapat luka terbuka menganga layaknya habis digorok.
Kemudian jasad tersebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap. Diperkirakan sudah lebih dari sehari berada di sana.
Mendiang Wayan Sedhana berprofesi sebagai mandor proyek saluran irigasi. Saudara korban, Made Winarta, menjelaskan bahwa korban pada Jumat 24 Oktober 2025 pagi, masih berangkat kerja seperti biasa.
Namun yang bersangkutan tidak pulang pada Jumat malam, hingga Sabtu 25 Oktober pagi, ada polisi yang membawa informasi adiknya meninggal dunia.
Made Winarta pun tak habis pikir mendengar kabar saudaranya tewas secara mengenaskan. Padahal selama ini, mendiang dikenal baik.
"Jumat pagi biasa pergi kerja. Malamnya tidak pulang. Biasanya jam 7 malam sudah di rumah, tapi pada Jumat malam adik tidak pulang. Tiba-tiba Sabtu pagi ada yang datang mengatakan adik sudah meninggal dunia, ada saudara yang melihat jenazahnya, lehernya ada bekas gergaji," ujarnya.
Dikatakan bahwa hampir semua keluarga kaget atas peristiwa tersebut. Sebab korban sudah bekerja di bidang konstruksi sejak puluhan tahun, dan tak pernah terjadi permasalahan dengan pekerjaannya.
Korban memiliki seorang istri yang kini tengah bekerja di Turki. Mendiang selama ini juga tidak memiliki anak, dan dikenal sangat sederhana.
"Kehidupan biasa-bisa saja, orangnya polos. Bekerja rajin. Kalau ngomong tidak pernah bikin sakit hati. Kehidupannya sangat sederhana, makanya semua orang kaget, kenapa bisa meninggal dunia dengan cara seperti itu," ujarnya.
Pihak keluarga berharap agar pelaku segera ditangkap. "Harapan kami, agar kasus ini terungkap, siapa pelakunya, kenapa adik saya diperlakukan seperti itu," ujarnya.
Jenazah korban setelah ditemukan kemudian dititipkan di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar untuk kepentingan penyelidikan.
Sementara pihak keluarga berencana akan menggelar upacara kremasi untuk mendiang pada 4 November ini, di Krematorium Punduk Dawa, Klungkung. "Mau dikremasi di Punduk Dawa, Klungkung, karena di sini ada odalan," ujarnya.
Informasi dihimpun di lapangan, diketahui bahwa selain kehilangan nyawa. Korban juga kehilangan barang berharga yang dibawanya bekerja.
Yakni, sepeda motor vario dan dompet. "Bedeng tempat pekerjanya sepi, motor dan dompet korban hilang," ujar sumber Tribun Bali.
Polisi Buru Pelaku
Jasad laki-laki ditemukan di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
Korban diidentifikasi sebagai I Wayan Sedhana (54 tahun), yang berprofesi sebagai mandor proyek saluran irigasi.
Korban diduga sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Saat ini tiga pekerja proyek dari Jawa dalam pengejaran polisi untuk dimintai keterangan.
Informasi dihimpun TribunBali, Minggu 26 Oktober 2025, korban pertama kali ditemukan oleh, Anak Agung Sri Adnyani saat hendak melakukan ritual keagamaan di sawahnya.
Saat itu ia melihat seorang laki-laki yang tidak dikenal terbaring di sawahnya, dengan posisi di leher terdapat luka robek.
Perempuan yang berprofesi sebagai PNS itu langsung menghubungi aparat kepolisian Polsek Tampaksiring.
Tak berselang lama, polisi datang ke TKP, melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti berupa sebuah gergaji berlumuran darah, sebuah cangkul, dan tiga pasang sandal, dan 1 meteran gulung.
Korban ditemukan tergeletak dengan posisi terlentang dan kepala menghadap ke selatan.
"Korban merupakan mandor proyek saluran irigasi di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring," kata pihak kepolisian.
Kuat dugaan bahwa korban merupakan korban pembunuhan, dan aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif pembunuhan.
Di mana saat ditemukan, posisi tangan kiri korban mengepal dengan berlumuran darah dan tangan kanan berada di atas kepala mengepal berlumuran dara. Terdapat sandal slop warna hitam dan putih di sebelah kaki korban
Diketahui bahwa korban memiliki anak buah pekerja proyek irigasi sebanyak 3 orang asal Jawa, identitas masih dalam lidik.
Diduga korban mengalami penganiayaan berat, menggunakan alat gergaji kayu pada bagian leher hingga meninggal dunia. Diperkirakan korban telah meninggal sudah 2 hari yang lalu, karena mayat sudah berbau busuk.
Kasi Humas Polres Gianyar, IPDA Gusti Ngurah Suardita mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
"Motif kejadian masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman oleh tim Satreskrim Polres Gianyar," ujarnya seizin Kapolres Gianyar, AKBP Chandra C Kesuma. (*)
Berita Selanjutnya Detik-detik Bus Wisatawan Guci Terguling di Tol, Teriakan Histeris Doa Saling Bersahut
| Cewek Ditemukan Nyaris Tanpa Busana di Semak-semak, Ternyata Dibuang Sang Kekasih |
|
|---|
| Warga Kaget Lihat Potongan Jasad Bayi Dijilati Anjing, Ternyata Dibuang Janda Muda Ica |
|
|---|
| Pengakuan Agung yang Tega Bunuh dan Bakar Sopir Truk di Ogan Ilir |
|
|---|
| Tersangka Provokator Pembakaran Mabes Polri Curhat Lewat Surat, Klaim Alami Kriminalisasi |
|
|---|
| Pencari Nasi Sisa Tewas Ditebas Geng Motor, Diduga Jadi Korban Salah Sasaran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.