Berita Terkini Nasional

Misteri Kematian Atlet Bulu Tangkis Indramayu Ainun Al Munawar

Ainun Al Munawar meninggal dunia dalam kecelakaan motor di Jalan Raya Panyindangan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

KOMPAS.com/HANDHIKA RAHMAN
DUKA MENDALAM - Tarilah menunjukkan foto Ainun Al Munawar saat ditemui di rumah duka, Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Indramayu, Kamis (23/10/2025). 

Tribunlampung.co.id, Indramayu - Kematian atlet bulu tangkis muda asal Indramayu, Ainun Al Munawar, masih meninggalkan misteri. 

Polisi pun terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kecelakaan yang menewaskan remaja berbakat itu.

Ainun Al Munawar meninggal dunia dalam kecelakaan motor di Jalan Raya Panyindangan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (22/10/2025) sore. 

Polres Indramayu tengah mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk mengungkap misteri kematian siswa kelas 9 SMPN Unggulan Sindang ini. 

Ainun dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan motor. 

Namun, belakangan muncul dugaan bahwa kecelakaan Ainun disebabkan korban dicelakai hingga akhirnya bersenggolan dengan sebuah mobil dan meninggal dunia di lokasi. 

"Untuk saat ini kami masih mengumpulkan bukti untuk mengungkap benar atau tidaknya dugaan tersebut," ujar Kasat Lantas Polres Indramayu AKP Rizky Aulia Pratama, Selasa (28/10/2025). 

Rizky memastikan, tim kepolisian melakukan penyelidikan sesuai prosedur yang berlaku. 

Polres Indramayu pun tengah menyisir sejumlah CCTV untuk mengetahui peristiwa sebelum dan saat kecelakaan terjadi, termasuk melacak identitas mobil yang meninggalkan lokasi kejadian usai bersenggolan dengan korban. 

Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui bagaimana peristiwa kecelakaan tersebut. 

Rizky mengungkapkan, proses penyelidikan saat ini masih berlangsung. 

Pihaknya pun berjanji dalam waktu dekat akan mengungkap misteri di balik kecelakaan yang menewaskan Ainun. 

"Insya Allah hari Jumat setelah semua barang bukti terkumpul dan penyelidikan selesai akan kami sampaikan hasilnya," ujar dia. 

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu juga ikut turun tangan menyelidiki penyebab meninggalnya Ainun Al Munawar. 

Atas perintah bupati, Disdikbud Indramayu sudah memanggil Kepala SMPN Unggulan Sindang, tempat Ainun bersekolah, untuk dimintai keterangan. 

Pihaknya juga meminta keterangan dari pihak sekolah lain yang siswanya diduga mencelakai Ainun. 

"Dalam penyelidikan ini kami juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian," ujar Kepala Disdikbud Indramayu Caridin saat ditemui di kantornya, Senin (27/10/2025). 

Langkah penyelidikan ini dilakukan agar rumor yang beredar di masyarakat tidak menjadi liar dan penyebab meninggalnya Ainun dapat terungkap secara terang.

Duka Mendalam

Kepergian Ainun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama sang ibu, Tarilah. 

Saat ditemui di rumah duka di Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kamis (23/10/2025), mata Tarilah tampak berair karena terus menangis. 

“Mimi sayang banget sama Ainun,” kata dia sembari menatap foto anak bungsunya itu. 

Ainun merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya, Dadi, telah meninggal dunia

Tarilah masih tidak menyangka anak bungsunya yang dikenal rajin dan pintar itu telah tiada. 

Padahal sekitar sebulan lagi Ainun dijadwalkan mengikuti babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) cabang bulu tangkis

“Bangga banget sama Ainun. Meski dari kampung, tapi dia bisa ngalahin lawan-lawannya dari mana-mana,” ujarnya. 

Ainun dikenal mandiri. Meski masih SMP, ia sudah mampu mencari uang jajan sendiri dengan melatih anak-anak bulu tangkis di beberapa sekolah. 

“Ainun itu sering ngelatih bulu tangkis juga, dari situ suka dapat tips, ya buat jajannya sendiri,” kata Tarilah. 

Selain berprestasi di olahraga, Ainun juga unggul secara akademis. 

Sejak SD, ia kerap juara kelas dan tetap mempertahankan prestasinya di SMP meski sibuk berlatih. 

“Dia juga gak mau cuma fokus di bulu tangkis, maunya sekolah juga jalan, buat ngejar cita-citanya yang lain,” ujar Tarilah. 

Sebagai anak bungsu, Ainun juga dikenal manja. Ia kerap meminta disuapi saat makan. 

“Kadang suka minta disuapin, kayak anak kecil aja,” kenangnya lirih. 

Kakak pertama Ainun, Hari (33), juga turut bangga atas prestasi sang adik. Ia menunjukkan deretan trofi dan medali yang dikumpulkan Ainun sejak SD. “Bakat adik saya di bulu tangkis itu dari SD juga sudah kelihatan,” ujar Hari. 

Menurut Hari, salah satu impian besar Ainun adalah bisa masuk pelatnas dan menjadi pebulutangkis profesional hingga ke tingkat internasional. “Dulu pernah cerita, dia pengen banget masuk ke pelatnas,” kata Hari. 

Sebagai keluarga, mereka kini hanya bisa berusaha ikhlas menerima takdir. “Insya Allah ikhlas, karena memang sudah takdirnya,” ujar Hari. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved