Berita Terkini Nasional

Pria di Jatinegara Bunuh Tetangganya karena Diduga Informan Polisi

Pria berinisial AAS (37) ditangkap polisi atas dugaan membunuh tetangganya inisial HJ (42).

Editor: taryono
istimewa
BUNUH PAKAI KERAMBIT - Pria berinisial AAS (37) menghabisi nyawa sesorang yang terbilang masih tetangganya HJ (42) dengam senjata tajam kerambit, karena dendam masalah pembelian narkoba beberapa waktu lalu. Pelaku menuding korban sudah menjadi informan pihak kepolisian, sehingga adik kandung AAS, ditangkap polisi karena masalah narkoba. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Pria berinisial AAS (37) ditangkap polisi atas dugaan membunuh tetangganya inisial HJ (42).

Pelaku ditangkap saat sedang di rumah bersama dengan calon istrinya di Perumahan Polonia, RT 06/6, Kelurahan Bidara Cina Kecamaran Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (25/10/2025) malam.

Motifnya, pelaku dendam masalah pembelian narkoba dengan korban beberapa waktu lalu.

Pelaku menuding korban sudah menjadi informan pihak kepolisian, sehingga adik kandung AAS, ditangkap polisi karena masalah narkoba.

Melansir Warta Kota, Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono menerangkan, pelaku mendapatkan informasi bahwa korban melintas di depan rumah kontrakannya dari calon istrinya bernama Elsa alias E.

"Saat korban melintas, Elsa menyeletuk kepada calon suaminya AAS 'Itu musuh mu lewat'," tuturnya, Rabu (29/10/2025). 

Pelaku yang merasa tertantang dihadapan calon istrinya, langsung mengambil kerambit dari dalam lemari pakaiannya untuk menghabisi nyawa korban.

Kerambit adalah pisau genggam kecil berbentuk melengkung yang berasal dari Indonesia atau merupakan senjata tajam tradisional khas Minangkabau dan Bengkulu.

Kerambit dikenal dengan bentuknya yang menyerupai cakar harimau dan pernah dimunculkan di salah satu sekuel film Jhon Wick yang dibintangi Keanu Reeves.

Awalnya kerambit digunakan sebagai alat pertanian, tapi juga menjadi senjata mematikan dalam seni bela diri karena bentuknya yang memungkinkan serangan jarak dekat dengan cepat dan efektif, baik untuk menyayat maupun merobek. 

Kompol Samsono menjelaskan jika tidak diberi tahu oleh Elsa, kemungkinan peristiwa pembunuhan itu tidak akan terjadi.

Karena pelaku tak melihat korban saat melintas.

"Kepada korban, pelaku sempat bertanya kemana saja, karena sudah menjerumuskan adik korban. Namun korban menjawab dengan nada keras. Karenanya pelaku menggetok kepala korban dan mengayunkan senjata tajam kerambit ke leher korban untuk menyayatnya," terang Samsono.

Korban yang terluka karena terkena sabetan kerambit di lehernya, sempat berlari kesakitan keluar rumah kontrakan dan akhirnya tersungkur di bibir sungai.

Samsono menerangkan, lokasi kontrakan tersebut berada di dekat sungai.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved