Berita Terkini Nasional

Fakta Mengejutkan Tukang Ojek Tewas Dianiaya Oknum Polisi Mabuk Ternyata Disabilitas

Peristiwa penganiayaan terhadap penyandang disabilitas oleh oknum polisi hingga meninggal dunia terjadi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

TribunFlores.com/Albert Aquinaldo
TEWAS DIANIAYA - Suasana di rumah duka korban meninggal dunia di belakang kampus I Uniflor Ende di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Jumat (31/10/2025). Korban yang tewas dianiaya oknum polisi bernama Oscar ternyata penyandang disabilitas. 

Saat ini, istri korban dan dua anaknya sedang dalam perjalanan dari Kalimantan menuju Kota Ende dengan menggunakan pesawat. 

Korban Tukang Ojek

Seorang tukang ojek akhirnya tewas setelah mengalami penganiayaan dari oknum polisi di sebuah acara pesta.

Awalnya mereka, tukang ojek dan oknum polisi tersebut sama-sama menenggak miras di acara pesta itu.

Namun acara pesta yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan tersebut menjadi tragedi keributan hingga merenggut nyawa tukang ojek.

Tukang ojek yang meninggal dunia dianiaya oknum polisi berinisial AD warga Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sedangkan oknum polisi yang diduga menganiaya AD adalah OSC anggota Polres Ende.

Padahal AD sudah membeli tiket kapal untuk pulang ke kampung halamannya menemui sitri dan anak di Kalimantan.

Dia baru dua bulan berada di Kota Ende. Namun AD malah meninggal dunia sebelum sempat bertemu anak dan istrinya.

Kota Ende adalah ibu kota Kabupaten Ende, yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kota ini menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan di wilayah tengah Pulau Flores.

Antonius Kapo, paman korban AD menjelaskan, AD sudah membeli tiket kapal laut untuk kembali ke Kalimantan dalam waktu dekat.

"Rencananya dia mau kembali ke Kalimantan tanggal 5 November ini, menyusul istri dan dua anaknya di sana," ungkap Antonius ditemui di rumah duka di belakang Kampus I Uniflor Ende, Kamis (30/10/2025) malam dikutip dari Pos-Kupang.com.  

Menurut Antonius, AD memiliki tiga orang anak, dua di antaranya tinggal di Kalimantan, sementara seorang anak lagi tinggal di Ende.

AD dikatakan Antonius berprofesi sebagai tukang ojek selama tinggal di Ende. "Anaknya tiga orang. Selama di sini korban ojek," ungkap Antonius.

Awal Mula Penganiayaan

Korban AD dilaporkan meninggal dunia, Kamis (30/10/2025) sore sekira pukul 16.00 Wita.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved