Berita Terkini Nasional

9 Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Longsor Cilacap, BNPB Keluarkan Peringatan

Polisi mengerahkan 9 ekor anjing pelacak serta 22 alat berat berupa bucket eskavator, untuk mendeteksi keberadaan korban longsor di Cilacap.

Tribunnews.com/Handout/Polri
ANJING PELACAK - Polri mengerahkan 205 personel termasuk tim anjing pelacak K9 untuk menyisir lokasi terdampak longsor di Desa Cipendeuy, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). Di tengah pencarian korban, BNPB keluarkan peringatan terkait longsor susulan atau banjir bandang, yang mungkin terjadi. 
Ringkasan Berita:
  • Pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap memasuki hari keempat dan total 13 korban telah ditemukan, masih 10 orang dalam pencarian.
  • Operasi melibatkan 1.001 personel, 9 unit K9, dan 22 alat berat; BNPB mengingatkan potensi longsor susulan dan banjir bandang.
  • BNPB lakukan operasi modifikasi cuaca dan Pemkab Cilacap tetapkan status darurat bencana 30 hari, serta menyiapkan lokasi pengungsian tambahan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Cilacap - Polisi mengerahkan sembilan ekor unit K9 atau anjing pelacak serta 22 alat berat berupa bucket eskavator, untuk mendeteksi keberadaan korban longsor di Cilacap, Jawa Tengah.

Alhasil, petugas kembali menemukan korban sebanyak 2 orang. Sehingga total sudah ada 13 korban insiden tanah longsor yang terjadi tepatnya di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Pencarian korban tersebut telah memasuki hari keempat pada Minggu (16/11/2025). Di tengah pencarian korban, BNPB keluarkan peringatan terkait longsor susulan atau banjir bandang, yang mungkin terjadi.

Banjir bandang adalah banjir yang terjadi secara tiba-tiba dengan arus air sangat deras akibat volume air besar yang datang mendadak. Biasanya dipicu hujan ekstrem, jebolnya tanggul, atau luapan sungai di daerah lereng/pegunungan. Dampaknya bisa sangat parah karena air membawa material seperti batu, lumpur, dan kayu.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.com, tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan terus melakukan upaya pencarian terhadap korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Memasuki hari keempat pada Minggu (16/11/2025), tim berhasil menemukan dua jenazah.

“Maka total korban meninggal dunia pada peristiwa longsor Desa Cibeunying menjadi 13 orang."

"Sementara itu, jumlah orang dalam pencarian ada sebanyak 10 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.

Abdul Muhari juga melaporkan, proses pencarian yang dilakukan sejak pukul 06.00 WIB itu melibatkan 1.001 personel gabungan dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah.

Sebanyak 22 alat berat berupa bucket eskavator dari Kementerian Pekerjaan Umum maupun pemerintah daerah juga sudah berada di lokasi kejadian.

“Alat berat pengeruk tanah terbukti memudahkan tim pencarian dan pertolongan (SAR) dalam menemukan korban yang masih hilang,” tambah Abdul Muhari.

Waspada Longsor Susulan

Peringatan terkait longsor susulan atau banjir bandang juga dikeluarkan oleh BNPB.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada, khususnya di wilayah Kecamatan Majenang.

Terpantau cuaca di sekitar Cilacap diperkirakan masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi.

Berkenaan dengan hal ini, BNPB menjalankan operasi modifikasi cuaca untuk memudahkan proses pencarian korban.

“Sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan darurat bencana ini, operasi modifikasi cuaca (OMC) juga dilakukan sejak Minggu (16/11/2025) pagi. Bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) sebanyak 3 ton telah disemai melalui tiga sorti penerbangan,” beber Abdul Muhari.

Operasi dilaksanakan secara intensif dengan menggunakan satu armada pesawat Cessna PK-SNM yang diberangkatkan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menuju area yang berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah terdampak. 

BNPB juga telah menyalurkan bantuan berupa sembako hingga selimut kepada para korban yang sementara tinggal di pengungsian.

Sementara itu, Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman telah menetapkan status keadaan darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 30 hari, terhitung dari tanggal 14 November hingga 14 Desember 2025.

Terkait pengungsian, akan siapkan lokasi alternatif untuk masyarakat agar para relawan dan petugas bisa bekerja dengan lebih optimal, serta mengamankan masyarakat agar tidak ada korban tambahan.

“Sebelumnya kami juga sudah mapping ada 2 lokasi pengungsian yaitu di Balai Desa dan MTs, terkait arahan Gubernur akan kami siapkan lagi tempat lain agar para petugas kerjanya aman dan tentunya masyarakat juga aman”, jelas Mas Syamsul, dikutip dari cilacapkab.go.id.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved