Berita Terkini Nasional

Pasutri Alami Luka Bakar Kena Awan Panas Letusan Gunung Semeru

Pasang suami istri bernama Haryono (49) dan Normawati (43) jadi korban letusan Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025).

Editor: taryono
BPBD Lumajang
KORBAN GUNUNG SEMERU ERUPSI - Petugas mengevakuasi sepasang suami-istri asal Kediri yang terkena abu panas Gunung Semeru Erupsi menuju RSUD Pasirian untuk mendapatkan perawatan. Korban tergelincir di jembatan Besuk Kobokan atau Gladak perak Lumajang saat abu panas datang. 
Ringkasan Berita:
  • Pasangan suami istri Haryono (49) dan Normawati (43) asal Kediri menjadi korban awan panas saat melintas di Jembatan Besuk Kobokan, Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang. 
  • Satgas Penanganan Bencana Semeru bergerak cepat dan merujuk keduanya ke RSUD Pasirian. 
  • Mereka mengalami luka bakar sekitar 20 persen setelah tergelincir ketika melewati Jembatan Perak.

Tribunlampung.co.id, Jatim -  Pasang suami istri bernama Haryono (49) dan Normawati (43), warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, jadi korban letusan Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025).

Keduanya mengalami luka bakar akibat kena awan panas Gunung Semeru saat melintas di Jembatan Besuk Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Melansir Surya, Sekda Lumajang, Agus Triyono, menjelaskan Satuan Tugas Penanganan Bencana Gunung Semeru di Lumajang bergerak cepat setelah insiden yang menimpa sepasang suami istri asal Kabupaten Kedir itu.

Luka Bakar 20 Persen

"Penanganan awal sudah dilakukan, terutama untuk luka bakarnya. Namun karena membutuhkan penanganan lebih lanjut, keduanya langsung dirujuk ke RSUD Pasirian,” beber Agus ketika dikonfirmasi.

Setelah dilakukan penanganan medis kedua korban mengalami luka bakar mencapai sekitar 20 persen.

Saat kejadian kedua korban diketahui tergelincir ketika melintas di Jembatan Perak.

Kala itu jalanan yang tertutup abu panas dan sangat licin.

BPBD Lumajang kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di jalur yang terdampak abu panas dan berpotensi menjadi licin.

Aparat gabungan juga terus memantau kondisi jalan serta titik rawan kecelakaan guna mencegah insiden serupa.

Agus menegaskan pentingnya mematuhi arahan petugas dan tidak memasuki zona bahaya.

“Prioritas utama kami tetap keselamatan warga. Aktivitas di wilayah terdampak harus benar-benar dibatasi agar tidak ada tambahan korban,” tegasnya.

Baca juga: AKBP Basuki Syok Dosen Muda Tewas Tanpa Busana, Ungkap Kondisi Terakhir Korban

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved