Berita Terkini Nasional

Wanita Paruh Baya Tewas Ditikam Tetangga, Pelaku Malah Pinjam Uang Rp1 Juta

Guyuran hujan deras di kawasan Puncak, Cisarua, pada Kamis petang, bak mengiringi kepergian seorang wanita paruh baya inisial N (59), untuk selamanya.

TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani
PEMBUNUHAN DI CISARUA - NAF (32) pelaku pembunuh wanita paruh baya inisial N (59), di wilayah Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu (22/11/2025). NAF nekat menghabisi nyawa tetangganya itu lantaran memakai uang tabungan korban yang nilainya Rp12.450.000. 
Ringkasan Berita:
  • N (59) tewas dibunuh tetangganya, NAF (32), saat sedang salat Maghrib di rumahnya di Puncak, Cisarua.
  • Motif pembunuhan dipicu uang tabungan Rp12,45 juta milik korban yang digelapkan pelaku.
  • NAF memukul korban dengan balok, membekap dengan bantal, lalu menusuk korban 8 kali.
  • Pelaku kabur membawa ponsel dan perhiasan korban, namun ditangkap kurang dari delapan jam.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Cisarua - Guyuran hujan deras di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Kamis (20/11/2025) petang, bak mengiringi kepergian seorang wanita paruh baya inisial N (59), untuk selamanya.

N tewas di tangan tetangganya, NAF (32). Pukulan balok kayu serta tikaman ke tubuh korban sebanyak 8 kali, membuat N menghadap Illahi lebih cepat.

Teganya lagi, NAF melancarkan aksinya itu di saat korban sedang menunaikan ibadah salat Maghrib. Saat momen sujud, NAF menghantamkan balok kayu ke punggung korban.

Sujud itu menjadi sujud terakhir N. Bukan kedamaian yang ia dapatkan, melainkan hantaman brutal yang mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat sadis.

Tragedi berdarah ini bukan dipicu oleh dendam kesumat yang rumit, melainkan oleh pecahnya sebuah amanah uang tabungan senilai Rp 12 juta.

Puncak, Cisarua adalah kawasan dataran tinggi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dikenal sebagai destinasi wisata populer. Daerah ini berada di jalur menuju Puncak Pass dan terkenal dengan udara sejuk, pemandangan pegunungan, kebun teh, serta banyak vila dan tempat rekreasi seperti Taman Safari Indonesia.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunnewsBogor.com, hubungan antara N dan NAF sebenarnya terjalin cukup dekat di lingkungan sekolah.

N adalah seorang pedagang yang berjualan di sekolah, sementara NAF adalah ibu rumah tangga yang biasa beraktivitas di sana.

N memercayakan uang hasil jerih payahnya, sebesar Rp12.450.000, untuk ditabung melalui NAF.

Namun, kepercayaan itu dikhianati. Uang belasan juta itu raib, terpakai oleh NAF untuk kebutuhan pribadi.

Sore itu, NAF datang berkunjung. Cekcok mulut tak terhindarkan saat N menagih uangnya.

Namun, hujan deras memaksa NAF tetap bertahan di rumah korban hingga azan Maghrib berkumandang.

"Setelah cekcok, posisi tersangka masih berdiam karena posisinya pada saat itu hujan," ujar Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Anggi Eko Prasetyo, Sabtu (22/11/2025).

Saat N menghadap Sang Pencipta dalam salatnya, NAF mengambil balok kayu dari dapur.

"Tersangka memukulkan kayu tersebut pada saat korban sedang salat di posisi sujud," jelas Anggi.

Baca juga: Cekcok Usai Ditagih Utang Rp12 Juta, Wanita Nekat Bunuh Tetangga yang Sedang Salat

Serangan pengecut itu membuat N tersungkur.

Saat ia berbalik badan dalam keadaan terlentang, NAF kembali memukul kepala kanannya dua kali. 

Tubuh tua itu terdorong hingga menabrak etalase kaca hingga pecah.

Maaf yang Berujung Maut

Di tengah kekacauan dan pecahan kaca, terjadi momen ironis yang memilukan. 

NAF, yang baru saja memecahkan kepala korban, tiba-tiba meminta pinjaman uang Rp 1 juta. 

Dalam kondisi terluka, N masih memberikan perhiasan berupa gelang dan cincin.

NAF bahkan sempat meminta maaf dan menawarkan untuk membawa korban ke rumah sakit. 

Namun, rasa sakit dan amarah membuat N menjambak rambut pelakunya. 

Perlawanan kecil ini justru memicu "setan" dalam diri NAF kembali bangkit.

NAF mendorong N kembali, lalu menduduki dadanya. Sebuah bantal digunakan untuk membekap wajah N hingga ia kehabisan napas.

Belum puas, NAF mengambil pisau. Ia menusuk leher wanita yang sudah tak berdaya itu. 

Satu tusukan dirasa belum cukup. Karena melihat korban masih bernapas, NAF menghujani tubuh N dengan total delapan tusukan hingga dipastikan meninggal dunia.

"Tersangka menutupi korban menggunakan sarung dan pelaku membersihkan diri," pungkas Anggi.

NAF kemudian kabur menembus malam, membawa ponsel dan perhiasan korban, meninggalkan jasad N terbujur kaku di bawah kain sarung.

Namun, pelarian itu singkat. Kurang dari delapan jam, polisi berhasil membekuk NAF.

Rencana Umrah Gagal

Dikutip dari Tribun Bogor, uang tabungan belasan juta itu rencananya akan digunakan oleh korban untuk berangkat umrah.

AKP Anggi mengatakan, berdasarkan keterangan yang pihaknya peroleh, uang tersebut akan digunakan untuk umrah.

"Untuk umrah," kata dia.

Uang tersebut kata dia, telah dikumpulkan korban selama dua tahun hasil dari berjualan di sekolah.

Namun, uang yang dikumpulkan tersebut malah digelapkan oleh pelaku.

"Uang itu tabungan menyesuaikan penghasilan korban terakhir terkumpul mencapai Rp 12.450.000," kata dia.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved